TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Vaksinasi Pelajar Tingkat SMA/K di Sleman Capai 92,85 Persen

Masih ada pelajar yang belum tervaksinasi, apa sebabnya?

Penyuntikan vaksin bagi pelajar sebagai upaya percepatan program vaksinasi dan upaya melindungi pelajar dari COVID-19 saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Provinsi Papua Barat, Sabtu (28/8/2021) (ANTARA FOTO/Olha Mulalinda)

Sleman, IDN Times - Vaksinasi pelajar tingkat SMA/K di Kabupaten Sleman telah mencapai angka 92,85 persen.

Kepala Balai Pendidikan Menengah Sleman, Priyo Santoso, menjelaskan,agar capaian vaksinasi pelajar tingkat SMA/K bisa mencapai 100 persen, pihaknya terus berupaya memberikan edukasi dan mengejar capaian vaksinasi. Hal ini untuk mendukung adanya kekebalan komunal di tengah siswa SMA/K.

Baca Juga: Ribuan Data Kematian di Sleman Tak Terlaporkan di Disdukcapil

1. Beberapa alasan pelajar SMA/K belum tervaksinasi

Ilustrasi vaksinasi pelajar ANTARA FOTO/Arnas Padda

Priyo menjelaskan, untuk pelajar yang belum mendapatkan vaksinasi COVID-19 ini ada beberapa kemungkinan. Seperti sedang sakit; sedang terkonfirmasi COVID-19 di saat mendapatkan jadwal suntik lalu harus mengatur ulang jadwal mereka; maupun memiliki komorbid.

"Kategori lainnya, siswa tersebut tidak diperbolehkan oleh orangtuanya untuk disuntik vaksin COVID-19. (Tidak diizinkan orang tua) itu masalah personal, kadang masalah keyakinan. Tidak bisa kami paksakan," ungkapnya pada Senin (29/11/2021).

2. Banyak pelajar dari luar daerah

Ilustrasi vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Selain alasan di atas, adapun kemungkinan lain yang menyebabkan banyaknya pelajar SMA/K di Sleman belum tervaksinasi lantaran mereka berasal luar daerah dan bersekolah dengan sistem asrama atau pondok pesantren di Kabupaten Sleman, di mana banyak dari mereka yang juga belum kembali ke Sleman saat mendapatkan jadwal suntik.

"Yang dari luar (daerah) kan banyak," katanya.

Selain hal-hal tersebut, Priyo menduga kemungkinan besar juga banyak pelajar SMA/K yang telah mendapatkan vaksin COVID-19, baik dari program bersama Dinkes Sleman maupun secara mandiri. Hanya saja hal tersebut belum dilaporkan ke Balai Dikmen Sleman. Sehingga data di Balai Dikmen masih belum terbarui.

"Andai kata ada 10 anak sudah vaksin tapi tidak update (datanya), saya kan tidak mengerti, walaupun sudah kami kejar," terangnya.

Baca Juga: Momen Nataru, Ini Antisipasi Dispar Sleman Cegah Penularan COVID-19

Berita Terkini Lainnya