TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ngeri, Sleman Catat 127 Kasus Kematian Akibat COVID-19 Selama Juni

Sampai 27 Juni, tercatat ada 5.587 kasus positif COVID-19

Tim Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 memakamkan jenazah pasien positif COVID-19 (ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)

Sleman, IDN Times - Jumlah kasus positif COVID-19 di Sleman mengalami peningkatan yang drastis pada Bulan Juni 2021. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo, menyebutkan lonjakan kasus yang ada hampir 2 kali lipat dibandingkan saat lonjakan Bulan Januari 2021 lalu, yang juga terpantau meningkat akibat liburan Natal dan Tahun Baru.

Tak hanya itu, kasus kematian akibat COVID-19 di Sleman pun melonjak hingga ratusan selama bulan Juni ini.

Baca Juga: Sehari, BPBD Sleman Makamkan 16 Jenazah dengan Protap COVID-19

1. Jumlah kasus capai 5.587

Ilustrasi seorang pasien COVID-19. (ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica)

Joko menjelaskan, pada Juni 2021, Sleman mencatatkan ada sebanyak 5.587 kasus positif COVID-19 selama 1 Juni-27 Juni 2021. Lonjakan ini hampir dua kali lipat dibandingkan dengan Bulan Januari lalu yang terdapat 3.334 kasus COVID-19.

Sementara itu, pada Bulan Juni 2021, kasus kematian akibat COVID-19 juga tercatat ada sebanyak 127 kasus.

"Saat ini memang sangat krusial, menghadapi lonjakan kasus yang tinggi. Juni sampai tanggal 27 itu kasus kita ada 5.587. Meninggal 127 selama Juni," ungkapnya pada Senin (28/6/2021).

2. Penyebab lonjakan kasus bisa mencapai dua kali lipat

Ilustrasi kasus COVID-19 (ANTARA FOTO/Ampelsa)

Joko menjelaskan, ada beberapa hal yang menyebabkan kasus COVID-19 di Sleman melonjak hingga 2 kali lipat dibandingkan dengan lonjakan pada Januari 2021.

Pertama karena libur Lebaran, di mana pada kenyataannya banyak masyarakat yang masih berpergian. Kedua, aktivitas masyarakat belakang ini yang cenderung meningkat.

Ketiga, tracing yang memang ditingkatkan, di mana ketika ada 1 kasus positif, maka tracing akan menyasar 15 kontak erat. Di mana ketika dari 15 tersebut dideteksi ada yang positif, maka tracing akan terus bertambah.

"Kalau lihat di jalan raya itu padat sekali, hilir mudik. Pertanyaannya pada ke mana. Semua aktivitas tersebut akan berkolerasi dengan peningkatan kasus," katanya.

Lalu, hal lain yang ditakutkan adalah, adanya varian baru COVID-19 yang menyebar. Meskipun saat ini belum ada laporan terdeteksi, maka jika benar varian baru menyebar, maka penularan akan lebih mudah dan jauh lebih cepat.

Baca Juga: Kasus COVID-19 Meningkat, Selter Isolasi di Kabupaten Sleman Penuh

Berita Terkini Lainnya