Sepi Wisatawan, Sopir Jeep Merapi Jualan Susu hingga Sayuran
Selama ini sopir Jeep jadi mata pencaharian utama
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Pandemik COVID-19 menyerang semua sektor perekonomian. Sektor wisata di kaki Gunung Merapi terdampak virus yang berasal dari Wuhan tersebut. Sopir Jeep Lava Tour Merapi terpaksa beralih profesi, hal ini terpaksa mereka lakukan karena sejak pertengahan bulan Maret tak ada wisatawan yang datang.
Ketua Asosiasi Jeep Wisata Lereng Merapi (AJWLM) Wilayah Barat, Dardiri mengatakan sopir Jeep Merapi saat ini beralih profesi untuk bisa bertahan hidup. Mereka bekerja sebagai tenaga kasar, menanam sayur, berjualan susu hingga berjualan online.
Baca Juga: Abaikan Protokol COVID-19, Sultan HB X Ancam Tutup Lokasi Kerumunan
1. Selama ini sopir Jeep jadi mata pencaharian utama
Alih profesi terpaksa dilakukan karena selama ini pekerjaan utama untuk menghidupi keluarga adalah menjadi sopir jeep.
"Tahun lalu, ada 1.025 sopir jeep Merapi yang mendaftar, namun hanya sekitar 887 yang aktif. Pada libur lebaran sopir jeep bisa menarik penumpang hingga tiga kali dalam sehari. Kalau libur Lebaran biasanya wisatawan memilih trip yang tarifnya Rp450 ribu," terangnya.
Baca Juga: Datang ke Sleman Mahasiswa Harus Patuhi 3 Aturan Ini