TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemkab Sleman Ajukan Penambahan Anggaran meski Pilkades Diundur 

DPMD ajukan dua kali penambahan anggaran   

Ilustrasi pemilih pilkades. IDN Times/Candra Irawan

Sleman, IDN Times - Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa di Sleman terpaksa kembali diundur pelaksanaannya. Walaupun diundur Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Sleman kembali mengajukan penambahan anggaran.

Kepala DPMD Kabupaten Sleman, Budiharjo menjelaskan penambahan anggaran digunakan untuk berbagai hal, mulai dari pendalaman materi hingga perekrutan cadangan KPPS. 

 

Baca Juga: Resmi, Pilkades Sleman Kembali Ditunda Hingga Akhir Tahun

1. Total penambahan anggaran Rp492.156.460

Pixabay

Budiharjo menjelaskan, untuk anggaran murni Pilkades sebelum adanya penundaan sebesar Rp9.601.690.500. Untuk penundaan pertama, anggaran ditambahkan sebesar Rp4.119.612.500, sedangkan untuk penundaan kedua, pihaknya mengajukan penambahan anggaran sebesar Rp492.156.460.

"Untuk penambahan biaya karena pelaksanaan Pilkades diundur tanggal 20 Desember 2020, DPMD mengajukan anggaran sebesar Rp 492.156.460," ungkapnya pada Rabu (12/8/2020).

2. Penambahan anggaran untuk berbagai macam hal

Kepala Dinas PMD Sleman, Budiharjo. IDN Times/Siti Umaiyah

Menurut Budi, untuk penambahan anggaran pada penundaan akan digunakan mulai dari pendalaman materi dan latihan praktik e-voting bagi Tim Teknis Lapangan (TTL) , rekrutmen cadangan KPPS untuk mengantisipasi jika ditemukan petugas KPPS reaktif saat rapid test.

"Pelatihan khusus bagi cadangan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) , karena petugas cadangan KPPS harus bisa menguasai seluruh alat yang digunakan. Rapid test untuk petugas cadangan juga untuk pembelian sarung tangan bagi 444.841 pemilih," terangnya.

Baca Juga: Pilkades Sleman 2020 Bakal Digelar dengan E-voting

Berita Terkini Lainnya