Pakar UGM Klaim Belum ada Studi AC Tingkatkan Risiko Penularan Corona
Virus hanya mampu bertahan 30 menit di udara
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Pakar Epidemiologi Penyakit Infeksi UGM, Prof. Hari Kusnanto Josef menyebutkan jika sampai saat ini belum ada studi yang membenarkan jika ruangan ber AC dapat peningkatan risiko penyebaran COVID-19. Pernyataan itu disampaikan Hari menanggapi munculnya kecemasan jika ruangan ber-AC dapat peningkatan risiko penyebaran COVID-19.
"Secara teoritis kemungkinan bisa, tetapi sampai sekarang belum ada penelitian terkait penularan COVID-19 dari penggunaan AC,” katanya saat dihubungi Kamis (9/4).
Baca Juga: DERU UGM Produksi APD Face Shield Pakai 3D Printer
1. Studi pengaruh penggunaan AC baru dilakukan untuk SARS
Hari menambahkan memang ada sejumlah studi yang mengungkapkan jika virus corona cenderung stabil pada lingkungan dengan suhu udara dingin dan kering. Namun, untuk studi mengenai pengaruh penggunaan AC terhadap penularan corona baru sebatas dilakukan pada SARS. Hasilnya menunjukkan bahwa ada pengaruh penggunaan AC dengan penularan SARS.
“Kalau SARS sudah ada penelitiannya, ada penularan dari AC namun jarang sekali kejadiannya. Saat itu di Hotel Metro Hong Kong,” ujarnya.
Baca Juga: DIY Tambah 2 Laboratorium Pemeriksa Spesimen Terduga Corona