Desa Wisata Jadi Alasan Jogja Tuan Rumah ASEAN Village Network

Sejumlah acara digelar di acara ASEAN Village Network

Yogyakarta, IDN Times -  Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi tuan rumah pertemuan pertama ASEAN Village Network (Jaringan Desa ASEAN).
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) memusatkan acara pertemuan pertama ASEAN Village Network (Jaringan Desa ASEAN) di Daerah Istimewa Yogyakarta karena pertimbangan desa wisata.

"Kami pusatkan di Yogyakarta dengan banyak pertimbangan, karena salah satu desa yang menjadi lokus ASEAN Village Network itu desa wisata," kata Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar seusai memberikan sambutan dalam acara ASEAN Collaborative Forum on Localizing 2030 SDGs in the Village Level di Yogyakarta, Selasa (25/7/2023).

 

1. Sejumlah acara digelar di ASEAN Village Network

Desa Wisata Jadi Alasan Jogja Tuan Rumah ASEAN Village NetworkUji coba pembukaan tempat wisata Hutan Pinus Sari Mangunan, Bantul. IDN Times/Daruwaskita

Rangkaian acara ASEAN Village Network di Yogyakarta, telah dilakukan kunjungan ke Desa Mangunan di Kabupaten Bantul, pada Senin (24/7/2023). Kemudian digelar pertemuan kecil di beberapa desa wisata di Yogyakarta.
Selanjutnya, Rabu (26/7/2023), akan digelar pameran bertajuk "ASEAN Rural Culture Expo in the Framework of ASEAN Identity" di Tebing Breksi, Desa Sambirejo, Kabupaten Sleman.

Pameran itu akan dihadiri Abdul Halim dan delegasi ASEAN Village Network serta memamerkan beragam produk unggulan dari tiap desa wisata dan produk lokal dari Yogyakarta.

"Pameran ini dapat menjadi media pertukaran pengetahuan dan pengelaman lapangan, untuk pengembangan kapasitas bagi masyarakat perdesaan antarnegara anggota ASEAN," kata Abdul Halim dikutip Antara. 

2. Pertemuan merupakan tindak lanjut KTT ke-42 ASEAN

Desa Wisata Jadi Alasan Jogja Tuan Rumah ASEAN Village NetworkTebing Breksi. (IDN Times/Siti Umaiyah)

Politisi PKB itu menjelaskan pertemuan pertama forum menjalin jejaring desa di ASEAN itu merupakan tindak lanjut kesepakatan para pemimpin ASEAN pada KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada Mei lalu.

Menurut Abdul Halim, melalui jejaring yang diinisiasi Indonesia itu, seluruh negara anggota ASEAN yang memiliki desa, kecuali Singapura, akan bersinergi dengan membangun konektivitas yang bermuara pada pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sumber daya manusia (SDM).

"Semuanya kami fokuskan dua hal sesuai perintah Pak Presiden (Joko Widodo), yakni pertumbuhan ekonomi dan perkembangan SDM," katanya.

Baca Juga: Info Wisata Hutan Pinus Mangunan: Lokasi, Rute, dan Tipsnya 

3. Lewat pertemuan desa di ASEAN bisa saling bertukar pengalaman

Desa Wisata Jadi Alasan Jogja Tuan Rumah ASEAN Village NetworkMenteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar. (Dok. Kemendes PDTT)

Abdul Halim berharap desa di ASEAN bisa saling bertukar pengalaman serta mengembangkan strategi dan kebijakan inovatif untuk menjawab tantangan unik yang dihadapi oleh masyarakat desa hingga tingkat regional.

Abdul Halim pun meyakini pertemuan pertama ASEAN Village Network tersebut membuka berbagai peluang baru dan menciptakan sinergi yang akan mengakselerasi pembangunan desa terutama dalam mempercepat daya ungkit ekonomi desa.

"Saling mengenal, belajar, bertukar pengalaman dan kisah sukses, itu intinya; karena prinsip dari proses pembangunan desa yang paling mudah adalah replikasi atau ATM: amati, tiru, modifikasi," ujarnya.

Baca Juga: 10 Pesona Tebing Breksi Yogyakarta yang Tempatnya Instagramable!

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya