TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lazizmu Sulap Lahan Tidur di Sleman untuk Budidaya Porang 

Tanaman umbi porang diharapkan bantu ekonomi warga 

Budidaya porang. (IDN Times/Siti Umaiyah)

Sleman, IDN Times - Tanaman porang kini menjadi primadona baru para petani di Indonesia. Selain dapat dimanfaatkan untuk bahan pangan, porang bisa digunakan sebagai bahan baku obat-obatan maupun kosmetik.

Melihat potensi tersebut, Lazizmu Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai melakukan budidaya porang di wilayah Wedomartani, Ngemplak, Sleman. 

Baca Juga: 3 Pesan Haedar Nashir saat Milad Muhammadiyah ke-109

1. Sulap lahan tidur di DIY menjadi penghasil porang

Budidaya porang. (IDN Times/Siti Umaiyah)

Eka Yuhendri PIC budidaya porang Lazizmu mengungkapkan, pihaknya mulai menanam di lahan tidur seluas 2,5 hektare. Selain di Wedomartani, Lazizmu juga berencana menyulap lahan tidur lainnya di wilayah Yogyakarta agar bisa menjadi penghasil porang.

"Target kita tahun depan bisa menyulap lahan tidur seluas 150 hektare. Lalu,di tahun berikutnya sekitar 300 hektare," ungkapnya pada Kamis (18/11/2021).

2. Satu hektare ditargetkan menghasilkan 60 ton porang

Budidaya porang. (IDN Times/Siti Umaiyah)

Eka menjelaskan untuk lahan seluas satu hektare dapat ditanami sebanyak 60 ribu bibit porang. Dalam waktu enam bulan, petani ditargetkan dapat memanen sebanyak 60 ton. Di sela-sela lahan, pihaknya akan memanfaatkan menanam talas suriname.

Menurut Eka, tanaman porang dipilih lantaran mudah untuk hidup, perawatannya pun relatif lebih mudah dibanding tanaman lainnya. Selain itu, porang dapat dijadikan berbagai macam produk olahan yang diharapkan bisa meningkatkan ekonomi para petani.

Tak hanya sekedar membudidayakan, Lazizmu akan menyalurkan hasil panen porang ke pabrik untuk menghasilkan produk pangan yang siap dijual ke konsumen.

Berita Terkini Lainnya