Siswa Panti Asuhan saat PJJ, Tak Punya HP dan Harus Berbagi Komputer
Ke sekolah dua kali seminggu untuk mengumpulkan tugas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Sudah sejak Maret 2020, DI Yogyakarta menerapkan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Meski sudah berjalan beberapa bulan, kendala yang dialami sejumlah siswa masih sama, yaitu tidak adanya gadget.
Margaretha Yosevin Ferdinandes (16), salah satu siswa kelas 8 SMP "17" 1 Yogyakarta, menjelaskan, sudah sejak awal pandemik COVID-19 dirinya bersama ketiga teman lainnya datang seminggu 2 kali ke sekolah untuk mengambil maupun mengumpulkan materi pelajaran.
Yosevin sendiri adalah penghuni salah satu Panti Asuhan Anak (PAA) di Kota Yogyakarta.
Baca Juga: MPLS Daring, Kendala Susah Sinyal Masih Dirasakan
1. Harus berbagi komputer
Yosevin menjelaskan, jika dirinya tidak memiliki gadget untuk bisa menyimak materi yang disampaikan gurunya. Hal tersebut membuatnya harus sering datang ke sekolah bersama ketiga teman lainnya yang juga tinggal di panti.
Dia menjelaskan, sebenarnya di panti juga disediakan 4 komputer yang bisa digunakan secara bergantian. Namun, lantaran penghuni panti yang juga tidak sedikit, maka waktu untuk mengakses komputer juga terbatas.
"Komputer ada 4, siswa di panti ada 23. Kalau mau mengakses harus bergantian. Biasanya ke sekolah seperti ini untuk mengumpulkan dan mengambil materi. Nanti dikerjakan di panti," ungkapnya pada Rabu (22/7/2020).
Baca Juga: Tahun Ajaran Baru Dimulai, Pembelajaran Jarak Jauh Masih Sarat Kendala