TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bahu Membahu Memupuk Kebhinnekaan di Klenteng Fuk Ling Miau

Jelang perayaan Imlek, ASYB lakukan kegiatan bersih Klenteng

ASYB saat bersihkan Klenteng Fuk Ling Miau pada Minggu (19/1). IDN Times/Siti Umaiyah

Sleman, IDN Times - Menjelang perayaan Imlek, sekitar 30 orang yang tergabung dalam Alumni SMA Yogyakarta Bersatu (ASYB), bahu membahu membersihkan Klenteng Fuk Ling Miau atau yang akrab disebut Kelenteng Gondomanan, pada Minggu (19/1).

Dari pukul 08.00 WIB, para alumni lintas SMA, ras, maupun agama se-Yogyakarta ini sudah berkumpul dan membawa peralatan yang akan digunakan untuk bersih-bersih, seperti sapu, kanebo, lap kering, dan sebagainya.

Baca Juga: Gong Xi Fat Cai! Ini 3 Rekomendasi Hotel Jogja untuk Rayakan Imlek

1. Baju adat tunjukkan keberagaman

ASYB saat bersihkan Klenteng Fuk Ling Miau pada Minggu (19/1). IDN Times/Siti Umaiyah

Barkah, Ketua Program ASYB mengungkapkan, tujuan dari kegiatan bersih-bersih ini tidak lain untuk memupuk kebersamaan antarumat beragama. Yang menarik, beberapa alumni ada yang mengenakan pakaian adat yang beragam. Tujuannya untuk menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya terdiri dari satu suku semata, namun beragam.

"Yang ikut dari alumni yang ada di Yogyakarta, baik dari SMA I, Muhamadiyah, Bopkri, dan masih banyak yang lain. Asalnya pun tidak hanya dari Kota Yogyakarta, tapi juga ada yang dari Gunungkidul, Kulon Progo, Sleman, beragam. Kita ingin memupuk rasa toleransi, bahwa semua umat, baik dari muslim, kristen, Hindu dan yang lain bisa bersatu, " ungkapnya.

2. Yogyakarta sebagai miniatur Indonesia

ASYB saat bersihkan Klenteng Fuk Ling Miau pada Minggu (19/1). IDN Times/Siti Umaiyah

Barkah menjelaskan, sebagai miniatur Indonesia, dan sebagai barometer, ASYB ingin menunjukkan bahwa Yogyakarta merupakan daerah yang sangat toleran, yang selalu bahu membahu dalam kegiatan apa pun. Termasuk dalam membantu kelancaran kegiatan keagamaan.

"Saat Natal kemarin kita juga adakan kegiatan serupa. Prinsipnya kebhinnekaan, kita beda tetap satu. Ini sudah ditanamkan dari dulu. Di Indonesia itu ada masjid, gereja, klenteng dan yang lainnya," katanya.

3. Bersatu padu jaga kerukunan

ASYB saat bersihkan Klenteng Fuk Ling Miau pada Minggu (19/1). IDN Times/Siti Umaiyah

Sarwestu Widiawan, Ketua I ASYB menerangkan, yang ikut dalam kegiatan ini merupakan umat lintas agama. Sarwestu menyebutkan, sebagai umat muslim, dirinya sudah diajarkan sejak kecil untuk memupuk kerukunan. Menurutnya, sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lainnya

"Saya muslim saya diajarkan untuk toleransi. Umat manusia adalah umat Tuhan, kewajiban adalah memberikan hal terbaik kepada saudara. Sesuai visi misi ASYB, yang ingin jadi pelopor dalam menjaga keberagaman. Tanpa adanya pembatas, kebersamaan akan terus terjaga," ungkapnya.

Baca Juga: Anak Muda Yogyakarta Ekspresikan Keberagaman Tolak Diskriminasi

Berita Terkini Lainnya