TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pro Kontra Kampus di Yogyakarta Sikapi Aksi Gejayan Memanggil

Kampus membutuhkan kejelasan penanggung jawab aksi

IDN Times/Paulus Risang

Sleman, IDN Times – Ajakan mahasiswa dan masyarakat turun ke jalan lewat #GejayanMemanggil telah beredar sejak Minggu (22/9) malam. Beragam tanggapan yang mendukung dan menolak aksi dengan estimasi massa dua ribu orang yang akan digelar pada Senin (23/9) siang itu juga beredar di media sosial.

Yang mendukung menganggap aksi itu bentuk kepedulian civitas akademika dan masyarakat atas kebijakan pemerintah dan beragam produk hukum yang tidak pro-rakyat. Yang menolak menganggap aksi itu disusupi kelompok-kelompok ormas garis keras. Begitu pula sejumlah kampus merespon #GejayanMemanggil dengan mendukung atau pun melarang mahasiswanya turun ke jalan lewat surat edaran masing-masing.

Baca Juga: Mahasiswa Yogyakarta Gelar Aksi Sikapi Kebijakan Tak Memihak Rakyat

1. UII tidak melarang mahasiswa, asalkan ada kajian

IDN Times/Pito Agustin Rudiana

Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta melalui Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Keagamaan, dan Alumni, Rohidin dalam pengumuman yang beredar di media sosial menyatakan UII tidak melarang mahasiswanya mengikuti aksi damai. Begitu pula tak ada larangan bagi mahasiswa untuk menyampaikan pendapatnya. Asalkan sejalan dengan visi dan misi UII dan tidak melanggar hukum.

“Jadi harus ada kajian dulu secara matang. Dan penanggung jawabnya jelas sebelum ikut aksi,” tulis Rohidin.

Pihaknya mempercayakan kepada Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) dan Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) UII sebagai penanggung jawab dan koordinator yang mengawal aksi.

“Kalau poin-poin itu tidak dipatuhi, kami melarang ikut aksi,” tulis Rohidin.

2. UKDW imbau mahasiswa tak ikut aksi

IDN Times/Paulus Risang

Lewat surat edaran yang ditandatangani Rektor Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta, Henry Feriadi menyatakan kampusnya tidak mendukung dan menyarankan mahasiswanya tidak turun ke jalan. Perkuliahan pun tetap digelar seperti biasa.

“Aksi itu tidak jelas tujuan dan penanggung jawabnya. Jadi rawan ditunggangi dan disusupi kepentingan politik lain,” tulis Henry.

Bahkan Henry mensinyalir aksi tersebut meresahkan masyarakat karena berpotensi memblokade jalan.

Baca Juga: Mahasiswa Semarang Gelar Aksi Menolak RUU PKS dan KUHP

Berita Terkini Lainnya