Pro Kontra Kampus di Yogyakarta Sikapi Aksi Gejayan Memanggil
Kampus membutuhkan kejelasan penanggung jawab aksi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times – Ajakan mahasiswa dan masyarakat turun ke jalan lewat #GejayanMemanggil telah beredar sejak Minggu (22/9) malam. Beragam tanggapan yang mendukung dan menolak aksi dengan estimasi massa dua ribu orang yang akan digelar pada Senin (23/9) siang itu juga beredar di media sosial.
Yang mendukung menganggap aksi itu bentuk kepedulian civitas akademika dan masyarakat atas kebijakan pemerintah dan beragam produk hukum yang tidak pro-rakyat. Yang menolak menganggap aksi itu disusupi kelompok-kelompok ormas garis keras. Begitu pula sejumlah kampus merespon #GejayanMemanggil dengan mendukung atau pun melarang mahasiswanya turun ke jalan lewat surat edaran masing-masing.
Baca Juga: Mahasiswa Yogyakarta Gelar Aksi Sikapi Kebijakan Tak Memihak Rakyat
1. UII tidak melarang mahasiswa, asalkan ada kajian
Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta melalui Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Keagamaan, dan Alumni, Rohidin dalam pengumuman yang beredar di media sosial menyatakan UII tidak melarang mahasiswanya mengikuti aksi damai. Begitu pula tak ada larangan bagi mahasiswa untuk menyampaikan pendapatnya. Asalkan sejalan dengan visi dan misi UII dan tidak melanggar hukum.
“Jadi harus ada kajian dulu secara matang. Dan penanggung jawabnya jelas sebelum ikut aksi,” tulis Rohidin.
Pihaknya mempercayakan kepada Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) dan Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) UII sebagai penanggung jawab dan koordinator yang mengawal aksi.
“Kalau poin-poin itu tidak dipatuhi, kami melarang ikut aksi,” tulis Rohidin.
Baca Juga: Mahasiswa Semarang Gelar Aksi Menolak RUU PKS dan KUHP