TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PP Muhammadiyah: Penyebaran COVID-19 Kejadian Luar Biasa

Jika darurat, salat Jumat bisa diganti salat Zuhur di rumah

Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir pada Milad Muhammadiyah Ke 107 di Gedung Sportorium UMY, Senin malam (18/11). IDN Times/Humas dan Protokol UMY

Yogyakarta, IDN Times – Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyatakan wabah COVID-19 sebagai kejadian luar biasa (KLB).

“Karena penyebaran Covid-19 sangat cepat,” kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dalam isi maklumat yang diterima IDN Times, Minggu (15/3).

Menurutnya, langkah pencegahan dan penindakan harus dilakukan secara sungguh-sungguh, masif, dan ada koordinasi yang baik.

“Pemerintah harus melibatkan semua pihak untuk bekerja sama, bersinergi. Ada sosialisasi kebijakan yang terbuka dan komprehensif,” kata Haedar.

Baca Juga: Sekolah Muhammadiyah di Yogyakarta Diinstruksikan Gelar KBM di Rumah

1. Salat Jumat bisa diganti salat Zuhur di rumah

Karpet di Masjid Al Markas Al Islami Makassar digulung untuk cegah penyebaran COVID-19, Sabtu (14/3). IDN Times/Asrhawi Muin

Semua kegiatan di seluruh lingkungan Muhammadiyah yang melibatkan massa atau orang banyak, seperti pengajian, seminar, pertemuan, dan kegiatan sosial diminta untuk ditunda. Alternatif lain adalah menyelenggarakan secara terbatas atau menggunakan teknologi informasi.

Sementara kegiatan ibadah salat berjamaah dan salat jumat di masjid bisa tetap dilaksanakan sesuai ketentuan. Bagi yang sakit disarankan beribadah di rumah.

“Kalau darurat, salat jumat bisa diganti salat Zuhur di rumah. Salat berjamaah juga bisa di rumah,” kata Haedar.

Untuk kegiatan pendidikan di lingkungan Muhammadiyah dan Aisyiyah disesuaikan dengan kebijakan pemerintah, baik tingkat pusat maupun daerah. Namun melalui koordinasi dengan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah serta Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan.

2. Membentuk Muhammadiyah COVID-19 Command Center

Ilustrasi virus corona. (IDN Times/Arief Rahmat)

Amal usaha kesehatan atau rumah sakit Muhammadiyah diminta mempersiapkan penanganan COVID-19 yang diseleraskan dengan protokol Kementerian Kesehatan dan Majelis Pembina Kesehatan Umum.

“Kami sudah membentuk Muhammadiyah COVID-19 Command Center (MCCC),” kata Haedar.

Tugasnya mengoordinasikan pelaksanaan program dan aksi penanganan COVID-19. Warga Muhammadiyah juga diminta meningkatkan kebiasaan pola hidup sehat dengan menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan sesuai protokol pencegahan COVID-19 dari pemerintah.

Baca Juga: Sultan HB X Sebut Seorang Pasien di Yogyakarta Positif Corona

Berita Terkini Lainnya