Puskesmas Punya Alat USG, Lebih Cepat Deteksi Kelainan Janin
Ibu hamil wajib dua kali periksa USG
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Sebanyak 121 puskesmas di Daerah Istimewa Yogyakarta telah memiliki alat USG untuk pemeriksaan ibu hamil.
Kepala Puskesmas Tegalrejo di Kota Yogyakarta, dr. Suharno mengatakan program pemenuhan USG dan Antropometri di puskesmas ini mampu mendukung puskesmas dalam memberikan pelayanan yang paripurna dan komprehensif kepada masyarakat, khususnya untuk Antenacal Care (ANC) bagi ibu hamil.
“Karena ada beberapa kasus hanya bisa diketahui dengan USG. dengan adanya USG, bisa dilakukan skrining sejak awal.” ucap dr. Suharno dilansir laman Kementerian Kesehatan, Sabtu (11/2/2023).
1. Ibu hamil wajib enam kali kunjungan ANC
Pemeriksaan USG bagi ibu hamil di Puskesmas Tegalrejo sebetulnya telah dilakukan sejak tahun 2015, mengingat puskesmas ini melayani rawat jalan persalinan. Namun, pemeriksaan USG tidak diwajibkan kecuali terdapat indikasi medis.
Berkat tambahan satu alat USG, proses skrining untuk pasien ANC di rawat jalan maupun persalinan, dapat berjalan dengan baik.
“Sebelum USG tahun 2022, puskesmas sudah ada USG yang paling baru tahun 2019, kemudian ada satu dokter yang sudah bisa lakukan USG, tapi hambatannya bawa USG naik turun. Rawat inap di atas, kalau hari ANC, alatnya kita turunkan jadinya gampang rusak alat USG-nya. Jadi sangat terbantu sejak ada USG 2022.” ujar Penanggung Jawab program Usaha Kesehatan Perorangan dan Penunjang (UKPP) Puskesmas Tegalrejo, dr. Theresia Arie Kristanti.
Pemenuhan USG Ibu hamil menjadi faktor penunjang dalam pelaksanaan kewajiban enam kali ANC dengan dua kali pemeriksaan USG yang diinisiasi sejak Oktober lalu. USG pertama dilakukan pada Kunjungan pertama (K1) atau masa kehamilan antara 0-12 minggu. Dan USG kedua dilakukan pada Kunjungan kelima (K5) atau masa kehamilan antara 30-32 minggu.
“Sebelum ada USG untuk K1 di bulan Oktober 23 pasien. Di bulan November menjadi 30 kunjungan K1. Desember-Januari sudah 33,” imbuh dr. Kristanti.