TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Terus Pecahkan Rekor, Kasus Positif COVID-19 di DIY Tambah 1.300 Orang

Kasus terkonfirmasi di Gunungkidul mencapai 518 orang

ilustrasi nakes kelelahan setelah memberikan pelayanan pasien positif COVID-19 (IDN Times/Ervan)

Yogyakarta, IDN Times - Angka penambahan kasus harian COVID-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali memecahkan rekor. Pada Sabtu (3/7/2021), tercatat ada 1.358 kasus konfirmasi positif.

Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan COVID-19, Berty Murtiningsih, mengungkapkan total kasus konfirmasi di DIY kini menyentuh angka 63.634 kasus.

Baca Juga: Kabur dari IGD RS Wonosari, Pasien COVID-19 Ditemukan Tewas di Selokan

1. Gunungkidul sampai 500-an kasus

Ilustrasi Rumah sakit rujukan COVID-19. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Berty merinci, penambahan kasus terbanyak berasal dari wilayah Kabupaten Gunungkidul, yang mencapai 518 kasus. Sementara, dari Kota Yogyakarta sebanyak 128 kasus, Kabupaten Bantul 310 kasus, Sleman 349 kasus, dan Kulon Progo 53 kasus.

Berdasarkan riwayatnya, sebagian besar merupakan hasil tracing kontak dengan kasus positif, yaitu sebanyak 1.072 kasus. Sedangkan lainnya berasal dari hasil periksa mandiri sebanyak 246 kasus, skrining karyawan kesehatan 8 kasus, dan perjalanan luar daerah 2 kasus.

"Belum ada info (sebanyak) 30 kasus," papar Berty dalam keterangan tertulis, Sabtu.

2. Kasus di Gunungkidul melonjak karena keterlambatan entry data

Ilustrasi laboratorium (ANTARA FOTO/Moch Asim)

Berty mengungkapkan, angka penambahan kasus yang meroket di Gunungkidul disebabkan karena adanya keterlambatan input data dari fasilitas kesehatan pengambil sampel.

"Rilis DIY dan PUSAT mengikuti aplikasi NAR (New All Records), aplikasi ini di-entry oleh faskes pengambil sampel, lanjut lab pemeriksa, lanjut verifikasi oleh Kabupaten/Kota," terangnya.

Menurut dia, jika belum diinput, maka datanya tidak akan terekam pada NAR. Ia menduga faskes terkait juga kewalahan menginput data. 

"Sepertinya ini permasalahan, dengan kasus yang semakin banyak, para user mungkin kewalahan, sehingga tidak tepat waktu."

Baca Juga: Tak Berlaku saat PPKM Darurat, Pengembang GeNose: Ikut Pemerintah

Berita Terkini Lainnya