TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cerita Dosen UAD, Night Run Jogja-Solo demi Muktamar Ke-48

Andri night run sejauh 60 km menghadapi hujan dan gelap

Dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Andri Pranolo, (kaos biru), turut menyemarakkan Muktamar ke-48 dengan night run 60 kilometer dari Yogyakarta ke Solo (Dok. Istimewa)

Yogyakarta, IDN Times - Ada cerita unik di balik berlangsungnya Muktamar Muhammadiyah dan 'Aisyiyah Ke-48 di Solo, Jawa Tengah. Demi menyemarakkan muktamar, dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Andri Pranolo, rela melakoni night run atau lari malam dari Yogyakarta hingga Solo.

Baca Juga: Kegiatan G20 di Bali dan Muktamar Tingkatkan Okupansi Hotel di Jogja  

1. Diguyur hujan deras sepanjang perjalanan

Ilustrasi hujan (IDN Times/Sukma Shakti)

Andri mengatakan, dia terinspirasi dari kegiatan keluarga Muhammadiyah lain pada saat pramuktamar. Dirinya pun berkomunikasi dengan sesama pelari keluarga Muhammadiyah Yogyakarta sejak 3 bulan lalu untuk melakukan night run tersebut.

Andri bersama rekan start di Kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Jumat (18/11/2022) pada pukul 20.00 WIB dan finis di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

“Sejak awal berlari sudah hujan hingga mau memasuki wilayah Solo, sehingga sepanjang perjalanan diiringi hujan deras. Hal tersebutlah yang menjadi tantangan night run kami, meskipun sudah membawa beberapa perlengkapan seperti penerang jalan. Gelapnya jalan dan beberapa genangan air di sekitar jalan yang membuat kami sedikit kesusahan dan membutuhkan penerangan,” jelas Andri, dilansir laman resmi UAD pada Selasa (22/11/2022).

2. Self-support

ilustrasi olahraga (IDN Times/Mardya Shakti)

Andri mengatakan, peserta yang mengikuti night run menyiapkan sendiri perbekalannya alias self-support. Sebab, tidak seperti acara lari pada umumnya, tidak ada panitia maupun water station dalam kegiatan ini. Ia dan peserta lain juga membawa makanan untuk menjaga daya tahan tubuh.

“Selain self-support, night run ini juga tidak mengejar cut of time seperti lomba lari pada umumnya. Jadi, intinya kami berlari dengan nyaman dan gembira bersama tim. Saling mengingatkan apabila terdapat hal-hal yang membahayakan selama perjalanan. Misalnya jalan berlubang, tiba-tiba ada kendaraan besar yang melewati, dan lain-lain,” ungkap Andri.

Baca Juga: Haedar Nashir Terpilih Lagi Jadi Ketum PP Muhammadiyah

Berita Terkini Lainnya