Menilik Ragam Timbangan dari Masa ke Masa dalam Pameran "Datjin"
Pameran ini digelar di Bentara Budaya Yogyakarta, 2-11 Juli
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Berbagai macam bentuk timbangan dipamerkan di Bentara Budaya Yogyakarta (BBY) pada Minggu (7/7). Terdapat timbangan berbentuk gantung buat mengukur berat telur. Selain itu, ada pula timbangan surat yang dulu biasa dipakai di kantor pos. Alat ukur lain seperti penggaris, termometer, serta theodolite juga dipamerkan di pameran bertajuk "Datjin" tersebut.
Pengelola BBY Yunanto mengatakan alat ukur dan timbangan memiliki hubungan sangat dekat dengan manusia. Ia pun memiliki sejarah yang panjang dan histori itu yang diangkat oleh BBY lewat pameran ini.
Baca Juga: FKY 2019 Resmi Digelar, 'Kesenian' Kini Berganti Menjadi 'Kebudayaan'
1. Ada sejak zaman Hindu Buddha
Kurator pameran Hermanu menjelaskan timbangan dan ukuran telah ada sejak zaman Hindu Buddha. Hal ini dijelaskan di relief Candi Borobudur. Tapi setiap daerah mempunyai cara ukur dan bentuk timbangan yang berbeda sehingga menimbulkan perselisihan.
"Timbangan baru bisa sedikit diatur oleh Pemerintahan Belanda JP di bawah Coen tahun 1621 dengan alat ukur berat bernama Daatse atau Dacing. Dan yang diberi hak untuk membuat dan menyebarkan alat ini adalah para pemuka bangsa Cina di Batavia," tulis Hermanu dalam pengantar pameran.
Baca Juga: Prambanan Jazz 2019 Digelar, Hotel-hotel di Yogyakarta Kebanjiran Tamu