TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jokowi-Prabowo Bertemu, Ini Tagar yang Jadi Trending di Medsos

Empat dari 5 di antaranya bernada negatif

IDN Times/Nindias Khalika

Sleman, IDN Times - Pertemuan antara Jokowi Widodo dan Prabowo Subianto pada Sabtu (13/7) lalu menuai respons warganet di media sosial, khususnya Twitter.

Peneliti Center for Digital Society (CfDS) UGM Treviliana Eka Putri mengatakan terdapat sentimen positif maupun negatif terhadap perjumpaan tokoh yang bersaing di Pilpres 2019 tersebut. Hal ini diketahui dari munculnya tagar yang menjadi indikator dalam menilai reaksi warganet.

Ia pun menjelaskan bahwa tagar #03PersatuanIndonesia yang menunjukkan bentuk dukungan terhadap rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo paling banyak digunakan di Twitter sejak tanggal 13 hingga 16 Juli.

Baca Juga: 11 Artis Ini Foto Bareng Presiden Jokowi Saat Diundang ke Istana Bogor

1. Lima tagar populer

Pexels/rawpixel.com

Peneliti CfDS UGM Paska Darmawan menjelaskan bahwa ada lima tagar yang populer di Twitter dari selama kurun waktu empat hari.

"Riset merujuk pada data Twitter selama periode 13 sampai 16 Juli 2019. Dari total 169.238 cuitan warganet yang bereaksi terhadap pertemuan Jokowi dan Prabowo, ada lima tagar yang paling ramai digunakan. Kelima tagar itu antara lain #03PersatuanIndonesia, #0p0sisiTanpaRek0nsiliasi, #AniesBaswedanforPresident, #KampretAkanTetapBerjuang, serta #RekonsiliasiRasaTerasi," katanya.

Kelima tagar tersebut memiliki sentimen positif dan negatif terhadap perjumpaan dua tokoh yang bersaing di Pilpres 2019 tersebut. Paska menerangkan tagar #03PersatuanIndonesia yang menunjukkan bentuk dukungan terhadap rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo paling banyak digunakan di Twitter dibandingkan yang lain. Jumlahnya mencapai 45.214 cuitan.

"Meski begitu, pada tanggal 13 sampai 16 Juli muncul tagar bernada negatif seperti #0p0sisiTanpaRek0nsiliasi, #AniesBaswedanforPresident, #KampretAkanTetapBerjuang, serta #RekonsiliasiRasaTerasi," terangnya. 

2. Original post sebagai penggerak tagar

unsplash.com/Rami Al-zayat

Paska mengatakan bahwa original post pada akun warganet juga dijadikan objek penelitian untuk melihat apakah hanya ada beberapa akun Twitter tertentu saja yang menggerakkan tagar tersebut.

"Jika banyak original post di tagar tersebut berarti ada desentralisasi pengguna Twitter yang menggunakan tagar tersebut. Sementara jika presentase original post cukup kecil berarti hanya ada sekelompok akun Twitter yang menggerakkan tagar itu lalu akun lain hanya menanggapi," ucapnya.

Ia menjelaskan bahwa original tweet yang memakai tagar #03PersatuanIndonesia sebanyak 21 persen. Sementara cuitan orisinal dengan empat tagar lain jumlahnya di bawah 15 persen.

"Jadi kalau dibuat network, ketika lebih banyak original post maka lebih banyak poin-poin kubu yang besar kemungkinan tidak terkait satu sama lain. Sedangkan jika original post-nya kecil berarti menunjukkan bahwa banyak akun Twitter terkait dengan sekelompok kecil akun yang punya original post yang menggerakkan tagar," katanya.

Baca Juga: Ini Penjelasan Gerindra Soal Gugatan 14 Calegnya

Berita Terkini Lainnya