TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Web Diretas dan Singgung Konten Seksual, Ini Tanggapan UGM

UGM akan cek kebenaran isu konten seksual

Ilustrasi Hacker (IDN Times/Arief Rahmat)

Sleman, IDN Times - Sejumlah situs web Universitas Gadjah Mada (UGM) diretas. Adapun laman yang diretas seperti web FIB, Museum UGM, lalu laman kajian gender, bahasa dan sastra, dan beberapa lainnya.

Pada laman web yang diretas tersebut tertulis, "Hello Bangsin Was Here. Gretings From Aktivist Indonesia 'Kami menemukan beberapa konten seksual sedang diperjual belikan di sebuah forum yang melibatkan mahasiswa Indonesia dengan atribut identitasnya, tentunya ini sangat mencoreng generasi bangsa yang tidak patut menjadi contoh'."

Baca Juga: Rektor UGM Pastikan UTBK di UGM Tidak Ada Kecurangan 

1. Menjadi koreksi bagi UGM

Guru Besar Bidang Pendidikan Kedokteran UGM yang juga Rektor UGM, Prof. Ova Emilia. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo).

Rektor UGM, Prof Ova Emilia, menyebut upaya peretasan memang kerap terjadi. Hal tersebut juga menjadi koreksi juga bagi pihak kampus UGM. Ia menyebut upaya peretasan memang harus diantisipasi sejak awal.

"Itu juga koreksi bagi kita internal, karena bagaimanapun kayak semacam program dan segala macam itu setiap hari itu berubah. Untuk diretas itu merupakan sesuatu hal yang harus kita antisipasi dari sejak awal. Jadi sejak awal itu bukan merupakan sesuatu hal yang sangat spesial, tapi itu memang merupakan hal yang harus kita hadapi di era digitalisasi seperti ini," ujar Ova.

2. Akan mengecek lebih lanjut

Tangkapan layar tampilan situs web UGM yang diretas. (IDN Times/Herlambang Jati)

Terkait isu pesan hacker, yang menyinggung terkait konten seksual, Ova menyebut akan dilakukan pengecekan lebih lanjut. "Kita cek dulu. Kita enggak bisa mengatakan bahwa itu suatu hal yang itu valid. Jadi mungkin kita akan verifikasi dan bagaimana karena sesuatu itu memang kita cek dulu kan keabsahannya," kata Ova.

Dia juga menyebut kampus akan melindungi mahasiswa. "Kami juga sudah mempunyai aturan SK khusus dan satgas juga untuk hal tersebut, SOP yang sudah in place dan itu diaplikasikan sampai ke level fakultas. Jadi saya kira itu merupakan concern dari Universitas," ujar Ova.

Baca Juga: Obat Sirop Belum Dapat Dipastikan Sebabkan Gagal Ginjal Akut

Berita Terkini Lainnya