TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sedekah Energi Dorong Masjid Jadi Teladan untuk Solusi Jaga Lingkungan

Masjid Al Muharram berkomitmen menjadi eco masjid

Tadarus Lingkungan x Sedekah Energi bertema ‘Masjid sebagai Pelopor Solusi Iklim’ di Kantor Pusat PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Minggu (9/4/2023). (Dok.Istimewa)

Yogyakarta, IDN Times - Tak hanya sebagai tempat ibadah, masjid berpotensi menjadi teladan dalam penyebaran kesadaran lingkungan, termasuk pentingnya peralihan ke sumber energi terbarukan.

Ketua Departemen Politik dan Pemerintahan FISIPOL UGM, Abdul Gaffar Karim membahas tentang pandangan Islam terhadap perubahan iklim. Ia mengatakan, Al Qur’an, Sunnah, dan dalil tidak kurang-kurangnya menunjukkan tentang lingkungan yang sangat penting, termasuk tentang problem alam seperti banjir, longsor. "Sayangnya, di masyarakat kita ada celah besar dimana akhlak kepada lingkungan tidak diajarkan dengan baik, sehingga butuh koreksi kita bersama,” kata Gaffar saat acara Tadarus Lingkungan bertema ‘Masjid sebagai Pelopor Solusi Iklim’ di Kantor Pusat PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Minggu (9/4/2023). 

1. Kolaborasi untuk menjaga lingkungan

Tadarus Lingkungan x Sedekah Energi bertema ‘Masjid sebagai Pelopor Solusi Iklim’ di Kantor Pusat PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Minggu (9/4/2023). (Dok.Istimewa)

Hasil survei dan riset Purpose pada tahun 2021 menunjukan, masyarakat Indonesia memiliki nilai-nilai paguyuban dan konformitas, kesalehan yang tinggi, serta taat pada aturan dan norma. Masyarakat Indonesia juga memiliki kepedulian yang tinggi. Riset ini menemukan 84 persen orang percaya bahwa aktivitas manusia ikut bertanggung jawab atas perubahan iklim, tetapi, sebagai masyarakat yang sangat religius, masyarakat Indonesia juga percaya akan peran Tuhan dalam bencana dan perubahan iklim.

Selain itu, mayoritas setuju bahwa manusia harus menjaga lingkungan sebagai amanah dari Tuhan, dan beberapa bencana adalah hukuman dari Tuhan.

Sekretaris Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah sekaligus perwakilan MOSAIC, Gatot Supangkat, mengatakan untuk mengemban misi Islam yang membawa rahmat bagi semesta alam, dibutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak. "Karena kolaborasi memberi manfaat untuk kebaikan, dan ini baru bermakna jika dilakukan secara berjamaah,” katanya.

Baca Juga: 9 Masjid Jogja Bagi Takjil Gratis, Ribuan Porsi Dibagikan Tiap Hari

2. Sedekah energi mendorong masjid menjadi ramah lingkungan

Ilustrasi kegiatan di Masjid Al Muharram yang berlokasi di Brajan, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul. (Dok.Istimewa)

Salah satu upaya kolaborasi yang dilakukan oleh Muhammadiyah adalah bergabung bersama perwakilan Nahdlatul Ulama, Universitas Gadjah Mada dan berbagai organisasi lainnya dalam MOSAIC, yaitu sebuah kolaborasi berbagai elemen masyarakat, akademisi dan lembaga nirlaba yang berfokus pada solusi permasalahan iklim yang dihasilkan dari Kongres Umat Islam untuk Indonesia Lestari yang mulai diinisiasi pada 2021.

MOSAIC mendorong kolaborasi kelompok muslim untuk muncul sebagai pemimpin yang mampu menjawab tantangan dampak iklim melalui pendekatan yang sejalan dengan nilai-nilai keislaman.

Melalui program Sedekah Energi, berupaya mendorong penggunaan energi yang tidak merusak lingkungan dan minim polusi di rumah ibadah sebagai salah satu solusi dari permasalahan iklim.

Program ini juga mengajak masyarakat untuk memakmurkan Masjid Al Muharram yang berlokasi di Brajan, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul. Program ini akan membantu masjid untuk beralih ke energi terbarukan melalui pengadaan panel surya secara crowdfunding. Masjid Al Muharram adalah masjid yang berkomitmen untuk menjadi eco-masjid dan telah melakukan berbagai inisiatif lingkungan seperti menggunakan arsitektur bangunan yang ramah lingkungan, membuat sumur resapan hingga penghijauan di sekitar masjid dan program sedekah sampah.

Baca Juga: Daftar Pembicara Ramadan 1444 H di Masjid Kampus UGM

Berita Terkini Lainnya