Power Wheeling Jadi Solusi Percepatan Transisi Energi Indonesia?
Memungkinkan pengiriman energi listrik di daerah terpencil
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Ratusan pakar energi dan listrik Indonesia merekomendasikan power wheeling untuk mengatasi ancaman krisis energi. Power wheeling juga dinilai bisa menjadi solusi menghadapi transisi energi.
Salah satu pakar energi yang merekomendasikan power wheeling ini adalah Pakar Energi ITB, Nanang Hariyanto. Dijelaskannya power wheeling adalah istilah yang digunakan dalam industri kelistrikan untuk menggambarkan pengiriman energi listrik dari satu lokasi ke lokasi lain melalui sistem transmisi yang dimiliki oleh pihak ketiga.
"Praktik power wheeling ini biasanya dilakukan ketika pemilik sumber energi listrik, seperti pembangkit listrik independen atau produsen energi terbarukan ingin mengirimkan energi yang dihasilkan ke lokasi yang berbeda dengan menggunakan infrastruktur transmisi yang dimiliki oleh perusahaan listrik," jelas Nanang di UGM, Rabu (17/5/2023).
1. Skenario power wheeling
Dalam skenario power wheeling, pemilik sumber daya energi, bisa berupa pembangkit listrik tenaga surya atau tenaga angin dan perusahaan listrik yang memiliki jaringan transmisi, terhubung melalui perjanjian atau kontrak yang memungkinkan pemilik sumber daya untuk mengirimkan energi listrik yang dihasilkan ke jaringan transmisi perusahaan listrik tersebut. Energi listrik tersebut dapat digunakan oleh konsumen atau dijual ke pasar energi listrik.
"Power wheeling memungkinkan pemanfaatan sumber energi yang letaknya jauh dari pusat konsumsi listrik, seperti daerah pedesaan yang terpencil, untuk mengirimkan energi listrik ke daerah dengan permintaan tinggi. Ini juga memberikan kesempatan bagi produsen energi terbarukan untuk mengintegrasikan produksi energi mereka ke dalam jaringan transmisi yang sudah ada tanpa perlu membangun infrastruktur transmisi sendiri," ujar Nanang.
Baca Juga: Sebagian Besar Kebakaran di Kabupaten Bantul Dipicu Kesalahan Manusia
Baca Juga: Pakar UGM: PLN Harus Pertahankan Kinerja Keuangan 2022