TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pasoepati Siap Hadir di Mandala Krida untuk Korban Kanjuruhan

Berbagai elemen suporter gelar salat gaib dan doa bersama

Suporter Pasoepati beri dukungan Persis Solo di Piala Presiden 2022. (IDN Times/Larasati Rey)

Yogyakarta, IDN Times - Ratusan pendukung dari Persis Solo, Pasoepati, akan turut hadir dalam salat gaib dan doa bersama untuk korban tragedi Kanjuruhan, Malang, di Parkir Barat Stadion Mandala Krida, Selasa (4/10/2022), pukul 18.30 WIB. Pasoepati akan berangkat dari Surakarta pukul 16.00 WIB.

Diketahui Pasoepati mendapat undangan dari suporter PSIM Jogja, untuk turut hadir mendoakan para korban di tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan pendukung Arema beberapa waktu lalu. Tragedi tersebut menjadi duka cita bagi para pencinta sepak bola di tanah air dan masyarakat umum.

Baca Juga: Suporter Bola di Bantul Gelar Aksi Solidaritas Tragedi Kanjuruhan

1. Pasoepati akan hadir di Mandala Krida

Stadion Mandala Krida Yogyakarta. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Presiden Pasoepati, Maryadi 'Gondrong' mengucapkan terima kasih atas undangan dari suporter PSIM Jogja. Ia tidak menyangka mendapat undangan ini, karena kedua kubu PSIM Jogja dan Persis Solo selama ini menjadi rival.

"Intinya kami bersyukur, maturnuwun atas undangannya. Undangan yang tidak kami sangka datang. Ini upaya ke depan juga hal yang sangat baik," kata Maryadi, saat dihubungi dalam sambungan telepon, Selasa (4/10/2022).

Maryadi mengatakan beberapa suporter Solo dari berbagai komunitas akan memenuhi undangan tersebut. "Akan ada sekitar 500 orang dengan motor, dari Solo pukul 16.00. Sudah izin Kapolresta Surakarta, tembusan Klaten, Sleman dan Yogyakarta juga," ujar Maryadi.

2. Berharap tidak ada lagi rivalitas yang menimbulkan korban

Aksi solidaritas dan doa bersama atas tragedi Stadion Kanjuran, Malang, yang berlangsung di Stadion Sultan Agung (SSA) Bantul pada Senin (3/9/2022) malam. (Dok.Polres Bantul)

Selain untuk mendoakan para korban jiwa di Kanjuruhan Malang. Maryadi juga mengharapkan tragedi ini menjadi pelajaran dan diharapkan membawa perubahan lebih baik kedepan. "Karena rivalitas yang cukup lama antara Solo dan Yogyakarta, akan kita bangun lagi untuk hal-hal yang positif," ucap Maryadi.

Ia menyebut rivalitas seharusnya hanya terjadi di 90 menit atau dalam pertandingan saja. "Harapan kita sperti itu, agar tidak ada korban-korban yang berjatuhan. Kita bikin bahwa suporter ini jangan identik dengan brutalitas tapi identik dengan kreativitas," ucapnya.

Baca Juga: Kelompok Suporter di Jogja Melebur dalam Duka Tragedi Kanjuruhan

Berita Terkini Lainnya