TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Operasi Pasar Harus Merata untuk Kendalikan Inflasi

Jumlah komoditas juga perlu menjadi perhatian

Warga membeli beras dari program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) atau operasi pasar Bulog. (dok. Bulog)

Yogyakarta, IDN Times - Operasi pasar menjadi salah satu upaya pemerintah mengendalikan laju inflasi jangka pendek. Operasi pasar bisa efektif jika dilaksanakan dengan jumlah komoditas yang memadai dan distribusi merata.

Sekretaris Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Yogyakarta, Y Sri Susilo, menjelaskan inflasi di daerah lebih banyak disebabkan faktor pasokan parang.

“Artinya distribusi barang ke pasar sampai konsumen terganggu. Bisa karena pengaruh alam, banjir, gagal panen. Bisa juga karena pengaruh para spekulan, ada barang tapi disembunyikan. Sehingga pasokan kurang, harga naik,” ucap Susilo, Minggu (25/9/2022).

Baca Juga: Inflasi DIY 5,47 Persen, Lebih Tinggi dari Standar Pusat

1. Upaya jangka pendek

Ilustrasi pasar tradisional. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww)

Operasi pasar menjadi salah satu cara jangka pendek mengendalikan inflasi, untuk menambah barang ke pasar. Sehingga, harga nantinya bisa lebih terkendali.

“Dengan catatan operasi pasar akan efektif kalau jumlah memadai dan distribusi merata. Kalau cuma satu, dua pasar dalam konteks seluruh DIY ya tidak efektif,” kata Susilo.

Ia juga mengatakan terkait efektif atau tidak operasi pasar, juga tergantung barang yang dijual. “Pada intinya salah satu upaya mengendalikan inflasi di daerah itu memastikan stok di gudang Bulog atau yang lainnya tercukupi, dan pasokan lancar,” ucap Susilo.

2. Sifat konsumtif masyarakat turut menyumbang inflasi

ilustrasi sale toko online (pexels.com/Karolina Grabowska)

Tidak hanya dari pasokan yang bisa memacu inflasi, namun dari sisi permintaan masyarakat juga bisa memacu laju inflasi. Permintaan pada produk-produk di pasaran yang sangat tinggi bisa membuat barang menjadi berkurang signifikan.

“Perlu edukasi masyarakat, untuk membeli barang yang perlu-perlu saja. Ini sepele tapi penting. Kalau boros juga bisa pengaruh. Ada baiknya kerja sama juga dengan daerah lain untuk menambah pasokan komoditas,” ujar Susilo.

Baca Juga: Peneliti UGM Angkat Bicara Kenaikan BBM, Akses dan Kuota Jadi Sorotan 

Berita Terkini Lainnya