TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ingin Kuliah di UIN Sunan Kalijaga, Simak Persyaratan Tes UM-PTKIN

Tes bakal diikuti 2.870 calon mahasiswa

UIN Sunan Kalijaga. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Sleman, IDN Times -Ujian Masuk-Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) akan berlangsung serentak di 59 lokasi kampus PTKIN se-Indonesia secara online-onsite pada tanggal 29 Mei 2023 - 8 Juni 2023. 

Calon Mahasiswa Baru (Camaba) UIN Sunan Kalijaga disarankan menyiapkan materi yang akan diujikan dalam UM-PTKIN 2023. Ujian di UIN Sunan Kalijaga akan digelar selama tiga hari dari tanggal 29, 30 dan 31 Mei 2023.

Sejumlah 2.870 orang Camaba akan mengikuti ujian berbasis Sistem Seleksi Elektronik (SSE) yang disebar di empat gedung, yakni di Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Gedung K.H. Wahab Hasbullah (Rektorat Lama), dan di Laboratorium Terpadu. Dari empat gedung tersebut terdapat 18 ruangan ujian dengan perangkat komputer (PC/Laptop) yang sudah terinstal aplikasi.

Ketua Admisi UIN Sunan Kalijaga, Aulia Faqih Rifa'i, menjelaskan karena ini adalah jalur nasional dari Kementerian Agama, jadi UIN Sunan Kalijaga menawarkan sebanyak 24 prodi keagamaan yang bisa dipilih oleh Calon Mahasiswa. "Adapun kuota yang disediakan untuk jalur UM-PTKIN ini sebanyak 1.364 kursi dengan kuota 50 persen, lebih banyak daripada jalur yang lain. Hasil UM-PTKIN akan diumumkan pada tanggal 23 Juni 2023," kata Aulia.

1. Persiapkan diri untuk Tes Penalaran Akademik

Sosialisasi SPAN UM-PTKIN UIN Sunan Kalijaga. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Menurut Aulia, camaba harus mempersiapkan materi-materi yang akan diujikan, yakni Tes Penalaran Akademik (TPA) mengukur kemampuan potensi calon mahasiswa yang dapat menghantarkan penyelesaian dan keberhasilan studi di jenjang strata satu. TPA terdiri dari Penalaran Verbal, berupa kemampuan pemahaman berbahasa secara tertulis dan keterampilan bahasa yang berdasarkan struktur dan aturan bahasa baik dalam kata, kalimat, maupun narasi. 

"Kemudian, Penalaran Gambar berupa kemampuan dalam menvisualisasikan dan memahami objek atau simbol secara abstrak. Penalaran gambar sangat cocok untuk memprediksi kreativitas calon mahasiswa," katanya.

Selanjutnya, Penalaran Kuantitatif berupa kemampuan menerapkan konsep hitungan, logika angka, simbol numerical dalam berpikir sistematis dan memecahkan masalah. Konteks dalam tes penalaran 'gambar' bersifat umum, sedangkan konteks dalam penalaran 'verbal' dikaitkan dengan aspek-aspek dalam kehidupan sehari-hari yang meliputi masalah keIndonesiaan, keislaman, sains dan teknologi, pendidikan, kesehatan, ekonomi dan bisnis, dan seni budaya dan olahraga.

Baca Juga: UIN Sunan Kalijaga Jadi PTKIN Paling Diminati

2. Penalaran matematika bekal hadapi abad ke-21

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (Dok. UIN Sunan Kalijaga)

Aulia menambahkan ada juga materi ujian berupa Penalaran Matematika. Tes ini untuk mengukur kemampuan peserta dalam memahami dan menganalisis isi bacaan sederhana dengan menggunakan penalarannya guna memecahkan permasalahan kehidupan sehari-hari melalui penerapan konsep, prosedur dan fakta dalam matematika. Bacaan tersebut dielaborasi melalui beragam representasi (grafik/ tabel/bagan atau representasi lainnya) untuk memprediksi dan/atau mengambil keputusan yang dibutuhkan mereka sebagai bekal dalam menghadapi tuntutan hidup abad ke-21. 

"Literasi membaca mengukur kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, dalam konteks sosio humaniora dan konteks sains serta jenis teks Bahasa Arab untuk menyelesaikan masalah dan mengembangkan kapasitas individu yang moderat dan unggul sebagai warga Indonesia dan warga dunia agar dapat berkontribusi secara produktif dan proporsional," kata Aulia.

Selain itu, kata Aulia juga ada Literasi Ajaran Islam mengukur kemampuan memahami, menerapkan dan menganalisis materi ajaran Islam meliputi Al-Quran, Hadis, Fikih dan Sejarah Kebudayaan Islam dalam konteks personal, masyarakat, global dan moderasi untuk mewujudkan masyarakat madani. Penguasaan literasi ajaran Islam ini sangat penting untuk menanamkan kepribadian yang baik dan memperkuat iman serta mengaplikasikan ajaran Islam dalam kehidupan individu sehari-hari maupun dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.

Baca Juga: UGM Buka Pendaftaran 93 Prodi Jalur Seleksi Ujian Mandiri  

Berita Terkini Lainnya