TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Buntut Luberan Minyak di Tugu Pal Putih, Pemkot Tegur 3 Pelaku Usaha 

3 pelaku usaha diberi waktu 7 hari untuk urus perizinan 

Sebanyak tiga pelaku usaha yang dinilai menjadi penyebab luapan minyak di Tugu Pal Putih Yogyakarta (Forpi Yogyakarta)

Yogyakarta, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melayangkan syrat teguran kepada tiga pelaku usaha yang dinilai menjadi penyebab luapan minyak di Tugu Pal Putih Yogyakarta. 

"Setelah investigasi, olah TKP, disimpulkan penyebab timbulnya (luapan minyak), ada beberapa usaha jasa kuliner. Masing-masing punya kontribusi beda, kami menerbitkan surat terguran tertulis," ujar Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, di Balai Kota Yogyakarta, Jumat (17/11/2023).

1. Tiga pelaku usaha ditegur

Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta, Octo Noor Arafat. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Kepala Satpol PP Yogyakarta, Octo Noor Arafat menambahkan telah memberikan surat teguran kepada pelaku usaha yang menyebabkan luberan minyak tersebut pada 14 November 2023 lalu. Ia merinci tiga usaha yang melakukan pelanggaran di antaranya Rumah Makan Kebon Ndalem, Warmindo BJ PLAT dan Tanoshi. Ketiga usaha tersebut melanggar Pasal 15 Perda Nomor 6 tahun 2009 tentang Pengelolaan Air Limbah Domestik.

Berdasar hasil pengawasan, pengamatan, penelitian, dan pemeriksaan, serta klarifikasi, saluran air limbah dari pelaku usaha tersebut belum mempunyai izin penyambungan. "Jadi harus memiliki izin," ungkap Octo.

Baca Juga: Luberan Minyak di Tugu Jogja, Pemkot Panggil Pelaku Usaha

2. Pelaku usaha diberi waktu mengurus izin

Sebanyak tiga pelaku usaha yang dinilai menjadi penyebab luapan minyak di Tugu Pal Putih Yogyakarta (Forpi Yogyakarta)

Tiga pelaku usaha yang mendapat teguran tersebut, diberi waktu tujuh hari untuk mengurus perizinan. "Kondisi rill di lapangan ketiganya memiliki andil kejadian luberan," tegas Octo.

Mereka diwajibkan memiliki alat pengolahan yang memadahi sebelum limbah sisa usaha dibuang ke saluran tersebut. Pasalnya, meski telah memiliki pengolahan air limbah secara internal, namun kuotanya belum memadai.

Dijelaskan Octo, alat yang dimiliki usaha tersebut bisa berjalan dengan baik selama 2020-2021 atau dimasa pandemik Covid-19, ketika pengunjung belum banyak. "Maka kapasitasnya masih bisa memenuhi, tapi tahun 2023 karena mungkin ada peningkatan pengunjung, berdampak pada beban instalasi pengelolaan air limbah," ungkap Octo.

Baca Juga: Percantik Tugu Pal Putih, Pagar Baru Terdapat Huruf Jawa   

Berita Terkini Lainnya