Puluhan Orang Geruduk Satpol PP Kota Jogja, Pertanyakan Pencopotan Baliho Ganjar

Satpol PP jelaskan penertiban tidak ada tebang pilih

Yogyakarta, IDN Times - Puluhan orang yang mengatasnamakan Aliansi Relawan Ganjar Yogyakarta mendatangi Kantor Satpol PP Yogyakarta, Jumat (17/11/2023). Kedatangan mereka untuk meminta penjelasan Satpol PP terkait pencopotan sejumlah baliho Ganjar Pranowo yang dipasang di Kota Yogyakarta.

"Kita ingin minta klarifikasi, apa yang dilakukan Satpol PP itu apakah merupakan sebuah instruksi dari atas? Mengingat bahwa situasinya sama, bahwa ketika Pak Ganjar datang di suatu kota, gambar-gambarnya Pak Ganjar itu dicopoti," ujar salah satu simpatisan, Fokki Ardiyanto.

1. Tuntuan aliansi relawan Ganjar Yogyakarta

Puluhan Orang Geruduk Satpol PP Kota Jogja, Pertanyakan Pencopotan Baliho GanjarAliansi Relawan Ganjar Yogyakarta mendatangi Kantor Satpol PP Yogyakarta, Jumat (17/11/2023). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Fokki mempertanyakan apakah pencopotan itu hanya kebetulan momentumnya dengan kedatangan Ganjar, atau ada perintah dari pusat. "Ketika alasannya Satpol PP tidak mengerti (kedatangan Ganjar), kita juga masih ragu," ungkap Fokki.

Fokki meminta ketika ada penegakkan Perda, harus berkoordinasi dengan Bawaslu, dan KPU. Mengingatkan yang ditertibkan merupakan gambar calon yang berkontestasi dalam Pemilihan Umum (Pemilu).

"Itu yang menjadi sebuah tuntutan kami. Satu klarifikasi, yang kedua meminta Satpol PP berkoordinasi dengan kaitannya (penertiban) APK (Alat Peraga Kampanye) Pemilu," kata anggota DPRD Kota Yogyakarta itu.

2. Minta ada sosialisasi tentang pemasangan

Puluhan Orang Geruduk Satpol PP Kota Jogja, Pertanyakan Pencopotan Baliho GanjarAliansi Relawan Ganjar Yogyakarta mendatangi Kantor Satpol PP Yogyakarta, Jumat (17/11/2023). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Saat disinggung mengenai relawan atau pendukung apakah akan tertib memasang APK, Fokki mengatakan relawan akan berkomitmen akan hal itu. Menurutnya belum ada sosialisasi Perda penyelenggaraan reklame menjelang Pemilu, atau Perwal yang berkaitan dengan pemasangan APK.

"Nek ora ono (kalau gak ada) sosialisasi, lalu dengan ngomong bahwa semua dianggap tahu ini kan tidak bijaksana. Maka kan harusnya tetap ada sosialisasi, mengundang Parpol dan relawan yang semua relawan sudah terdaftar di KPU," ucap Fokki.

3. Satpol PP sebut tidak ada tebang pilih dalam penertiban

Puluhan Orang Geruduk Satpol PP Kota Jogja, Pertanyakan Pencopotan Baliho GanjarKepala Satpol PP Kota Yogyakarta, Octo Noor Arafat. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta, Octo Noor Arafat menjelaskan penertiban yang dilakukan menggunakan Perda Nomor 6 tahun 2022 tentang Reklame. Ia mengatakan harus bisa dibedakan ketika masuk masa kampanye dan sebelum masa kampanye. 

"Belum memasuki kampanye, sehingga memang tidak ada kewajiban, kami berkoordinasi dengan Panwaslu, Bawaslu. Mereka bekerja setelah memasuki masa kampanye. Penertiban APK," kata Octo.

Ia menjelaskan penertiban reklame yang dilakukan Satpol PP Kota Yogyakarta sejak bulan Mei hingga November, terdapat 6.175 reklame, dan didominasi reklame komersil. Sedangkan reklame yang berkaitan peserta Pemilu sebanyak 967 reklame. "Parpol yang tertinggi PSI 270, PAN 124. Gelora 113, PDIP 105 (sisanya partai lain)," jelas Octo. 

Octo menegaskan tidak ada tebang pilih dalam penertiban. Menurutnya semua yang melanggar aturan, akan ditertibkan. "Ini tidak kesengajaan (penertiban diduga berbarengan dengan kedatangan Ganjar). Kami rutin tiap hari melakukan, hari per hari datanya ada, bukan hanya Pak Ganjar bisa dilihat," kata Octo.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya