TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mahasiswa UGM Kembangkan Salak Pondoh Jadi Sambal dan Cokelat 

Tim mahasiswa ajak UMKM dari Kulon Progo untuk berkolaborasi

Mahasiswa UGM menginisiasi sebuah rumah inovasi yang bernama Salacca Space di Sleman/Humas UGM

Sleman, IDN Times - Salak pondoh merupakan salah satu tanaman buah unggulan yang dimiliki Kabupaten Sleman. Bahkan buah ini menjadi menjadi sumber pendongkrak kemandirian ekonomi warga. Meski demikian, pengembangan agribisnis salak menghadapi beberapa tantangan, salah satunya adalah inovasi. 

1. Mengembangkan cokelat dan sambal dari bahan buah salak

Salak Pondoh sebagai identitas Kabupaten Sleman (kehati.jogjaprov.go.id)

Di Desa Purwobinangun, Pakem, Sleman, potensi pengembangan salak cenderung stagnan dan terdapat hambatan segi pemasaran hingga inovasi pengolahan. Peluang tersebut mendorong mahasiswa Universitas Gadjah Mada menginisiasi untuk membuat sebuah rumah inovasi yang bernama Salacca Space.

Tim Mahasiswa UGM yang tergabung Tim Program Hibah Bina Desa (PHBD) Center UGM menginisiasi pendirian rumah inovasi sebagai sarana yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Purwobinangun dalam pengembangan agribisnis salak. Para pelaku pengembangan salak dari UMKM dan kelompok wanita tani (KWT) diajak untuk mengembangkan produk turunan dari salak, di antaranya adalah cokelat salak dan sambal salak.

“Produk yang dikembangkan menggunakan bahan yang berasal dari petani lokal serta dilakukan penelitian dan pengembangan dalam meracik olahannya, sehingga produk yang dihasilkan berkualitas,” kata Anugrah Yuwan Atmadja selaku ketua tim dalam keterangan tertulis , Sabtu (8/10/2022).

Baca Juga: 5 Coffee Shop Baru di Sleman Yogyakarta, Nyaman dan Estetis

2. Dirikan Rumah Salacca Space sebagai pusat kegiatan pengembangan inovasi dan diskusi

Mahasiswa UGM menginisiasi sebuah rumah inovasi yang bernama Salacca Space di Sleman/Humas UGM

Dibantu sebanyak 14 rekan mahasiswa lainnya, Yuwan menuturkan Salacca Space hadir sebagai ruang kolaborasi antargenerasi bagi masyarakat Desa Purwobinangun berupa pengadaan ruang fisik sebagai pusat kegiatan pengembangan inovasi dan diskusi.

"Program ini bertujuan menciptakan ruang bagi generasi muda untuk berbagi pengetahuan, keterampilan, dan membangun kerja sama dengan generasi tua guna meningkatkan swadaya dan swakelola masyarakat desa. Sebab, proses kegiatan budi daya dan pengolahan salak mayoritas dilakukan oleh penduduk berusia tua," papar Yuwan dikutip laman resmi UGM. 

“Penduduk usia muda cenderung memiliki minat terhadap sektor lain. Hal tersebut berpengaruh terhadap potensi pengembangan salak dan terhambatnya pengembangan buah ini dari segi pemasaran hingga inovasi pengolahan salak,” imbuhmya. 

Baca Juga: Mahasiswa Diduga Bunuh Diri Lompat dari Lantai 11 Hotel di Sleman  

Baca Juga: 6 Kafe Jogja di Palagan Tentara Pelajar, Banyak Ruang Terbuka Hijau 

Berita Terkini Lainnya