TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kasus COVID-19 Meningkat, Selter Isolasi di Kabupaten Sleman Penuh

Pemkab minta kelurahan sediakan selter untuk warganya

Ilustrasi: Penghuni shelter Asrama Haji saat mengikuti kegiatan senam. Dok: istimewa

Sleman, IDN Times - Masih tingginya penambahan kasus COVID-19 di Kabupaten Sleman, membuat seluruh Fasilitas Kesehatan Darurat COVID-19 (FKDC) atau selter isolasi untuk pasien gejala yang dikelola Pemerintah Kabupaten Sleman, telah penuh pada Sabtu (26/6/2021).

"Dalam dua hari ini tiga selter yang dikelola Pemkab Sleman telah terisi semua ujar koordinator Tim Dekontaminasi dan Pemakaman Satgas COVID-19 Kabupaten Sleman Makwan di Sleman, Sabtu.

Pada Sabtu (26/6/2021) kasus harian konfirmasi positif COVID-19 di Sleman bertambah 320 kasus, pasien dinyatakan sembuh 76 kasus dan pasien meninggal dunia tujuh kasus.

 

Baca Juga: Vaksinasi di Gunungkidul Diwarnai Kerumunan Warga   

1. Kabupaten Sleman siapkan tiga selter isolasi

Ilustrasi pasien COVID-19 jalani isolasi di shelter.Dok: istimewa

Makwan menambahkan di sejumlah selter, dijadwalkan pada hari ini terdapat pasien yang diizinkan pulang setelah selesai menjalani isolasi. "Namun, daftar tunggu yang ada juga cukup banyak, sehingga hari ini diperkirakan seluruh shelter COVID-19 masih penuh," ujarnya.

Dijelaskan Makwan, Pemkab Sleman, sudah menyiapkan tiga unit selter isolasi, yakni Rusunawa Gemawang, Asrama Haji Sleman, dan selter isolasi UII Yogyakarta. Kapasitas Rusunawa Gemawang sebanyak 76 tempat tidur, Asrama Haji 80 tempat tidur dan selter UII 72 tempat tidur.

2. Pasien tanpa gejala diminta isolasi mandiri terlebih dahulu

Ilustrasi (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Akibat penuhnya tiga selter tersebut, kata Makwan, untuk pasien tanpa gejala diarahkan untuk menjalani isolasi mandiri dulu, bisa di rumah atau di tempat yang menyediakan fasilitas isolasi yang memenuhi syarat, seperti rekomendasi dari Satgas COVID-19 Sleman.

"Di Sleman terdapat hotel yang menyediakan fasilitas isolasi mandiri bagi orang tanpa gejala, namun dengan biaya ditanggung  oleh pasien," ujarnya dilansir Antara. 

 

Baca Juga: Kasus COVID-19 Tinggi, Tempat Wisata Keraton Yogyakarta Ditutup 7 Hari

Berita Terkini Lainnya