TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Arti La Nina Triple Dip, Penyebab Jogja Diguyur Hujan Berhari-hari  

La Nina Triple Dip pernah terjadi di tahun 1973 dan 1998

Ilustrasi hujan (IDN Times/Sukma Shakti)

Yogyakarta, IDN Times - Selama berhari-hari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan musim hujan tahun ini datang lebih awal dipicu karena munculnya La Nina Triple Dip.  Yuk kita mengenal fenomena alam La Nina Triple Dip. 

1. La Nina Triple Dip diprediksi berlangsung hingga awal tahun 2023

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati memaparkan La Nina Triple Dip adalah fenomena alam unik yang mempengaruhi pola cuaca dan iklim di Indonesia. Fenomena ini dimulai sejak pertengahan 2020 dan diprediksi akan berlangsung hingga awal 2023.

"Adanya La Nina Triple Dip, maka pemerintah pusat hingga daerah perlu mewaspadai bencana hidrometereologi basah," papar Dwikorita dalam acara Mini Symposium 17th Annual BMKG-NOAA Partnership Workshop, Jumat (14/10/2022) lalu. 

Fenomena alam La Nina Triple Dip sebelumnya pernah terjadi di tahun 1973-1975 serta 1998-2001. 

Baca Juga: Potensi Ombak Tinggi, Nelayan Gunungkidul Diharuskan Pantau BMKG   

Baca Juga: DBD Merebak di Bantul, Sudah Ada 3 Pasien yang Meninggal

2. Penyebab terjadinya La Nina Triple Dip

Ilustrasi hujan. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

BMKG mengatakan La Nina Triple Dip adalah istilah terjadinya La Nina selama tiga musim berturut-turut. La Nina merupakan fenomena mendinginnya suhu permukaan laut (SML) di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur di bawah kondisi normalnya. Hal ini diikuti menghangatnya SML di perairan Indonesia, sehingga memicu pertumbuhan awan hujan dan meningkatkan curah hujan di Indonesia.

Baca Juga: Sri Sultan Minta Warga Patuhi Larangan Pemakaian Obat Sirup pada Anak 

Berita Terkini Lainnya