TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tak Hanya COVID, Warga Gunungkidul Saat Ini Dihantui Demam Berdarah   

4 warga Gunungkidul meninggal dunia

Ilustrasi nyamuk aedes aegypti penyebab demam berdarah, IDN Times/ istimewa

Gunungkidul, IDN Times - Masyarakat Gunungkidul tak hanya dihantui penyebaran  COVID-19, namun penyakit juga harus mewaspadai Demam Berdarah Dengue (DBD).

Hingga pertengahan bulan November 2020, kasus DBD di bumi Handayani ini mencapai hampir 1.000 kasus. Bahkan Bupati Badingah sempat terjangkit penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

"Jadi total kasus DBD hingga pertengahan bulan bulan ini terdapat 945 kasus. Jumlah pasien meninggal dunia mencapai empat orang," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Penularan Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Gunungkidul, Sumitro melalui telepon, Rabu (18/11/2020).

Baca Juga: Musim Hujan Segera Tiba, Cegah DBD dengan 9 Cara Ini

1. Bulan Januari hingga Maret warga banyak terjangkit penyakit DBD‎

Ilusutrasi pasien dirawat di rumah sakit (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

Menurutnya angka kasus DBD tertinggi terjadi di bulan Januari hingga Maret 2020. Jumkas pasien mencapai 143 kasus di bulan Januari ditambah satu pasien meninggal dunia, bulan Februari 2020 sebanyak 257 kasus dan dua pasien meninggal. Sedangkan di bulan Maret mencapai 270 kasus dengan 1 pasien meninggal dunia. Sedangkan di bulan April jumlah pasien mulai menurun yakni 131, dan bulan Mei menurun menjadi 65 kasus.

"Tren penurunan kasus DBD terjadi pada bulan Juni dengan 34 kasus, Juli sebanyak 20 kasus, bulan Agustus delapan kasus, bulan Oktober enam kasus dan sampai pertengahan bulan November ini hanya tujuh kasus," ucapnya.

2. Daerah pandemik DBD belum berubah

Pengasapan serangga dilakukan untuk membasmi larva nyamuk Aedes Aegypti sumber wabah demam berdarah. (Dok. Dinkes Kab. Cirebon)

Sebaran wilayah pandemik DBD belum mengalami perubahan yakni berada di Kapanewon Karangmojo, Ponjong, Wonosari dan Patuk. Untuk menurunkan jumlah kasus DBD, Dinkes Gunungkidul melakukan pencegahan dengan meluncurkan sejumlah program.

"Mulai dari pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan koordinasi lintas sektoral hingga tingkat desa," terangnya.

Baca Juga: Pelepasan Nyamuk Ber-Wolbachia Sukses Kurangi Kasus Demam Berdarah

Berita Terkini Lainnya