Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Bantul, IDN Times - Usaha penggemukan sapi warga Padukuhan Babakan, Kalurahan Poncosari, Kapanewon Srandakan, Bantul sukses mengembangkan usahanya melalui penggemukan sapi pejantan. Bahkan usaha yang baru dirintis tiga tahun lalu, mampu menambah perputaran uang anggota lebih dari Rp2 miliar.
Baca Juga: Kuliner Bebek Goreng Akan Dijadikan Ikon Khas Srigading Bantul
1. Usaha penggemukan sapi pejantan dimulai 3 tahun lalu
Kepala Padukuhan atau Dukuh, Babakan, Agus Sriyono.(IDN Times/Daruwaskita) Dukuh Babakan, Agus Sriyono mengatakan usaha penggemukan sapi pejantan melalui Badan Usaha Milik Dusun (Bumdus), awalnya sekitar 25 ekor sapi pejantan kemudian berkembang menjadi 120 ekor sapi.
"Jadi Bumdus memberikan modal dengan membelikan sapi jantan untuk dipelihara dan digemukkan oleh warga. Laku dijual biasanya menjelang Iduladha, keuntungannya dibagi Bumdus mendapatkan 30 persen dan peternak 70 persen," ujar Agus, Rabu (23/3/2022).
2. Ini sistem bagi hasil keuntungan
Ilustrasi ternak sapi di kandang kelompok.(IDN Times/Daruwaskita) Agus menuturkan warga atau peternak sapi yang ingin melakukan usaha dengan cara mendatangi pengurus Bumdus untuk bersama-sama membeli sapi pejantan di pasar hewan. Selanjutnya Bumdus akan membayar harga sapi.
"Biasanya kita membeli sapi itu enam bulan menjelang Iduladha. Minimal kita membeli sapi pejantan usia satu tahun sehingga ketika untuk korban sudah memenuhi persyaratan," tuturnya.
Harga sapi yang dibeli bervariasi mulai Rp15 juta hingga Rp19 juta per ekornya. Saat dilakukan penggemukan selama enam bulan, biasanya sapi sudah memiliki bobot 300 hingga 400 kilogram.
"Harga sapi sendiri menjelang Iduladha rata-rata laku dijual di atas Rp25 juta bahkan bisa lebih tergantung dari bobot sapi pejantan tersebut," ungkapnya.
3. Naikkan perekonomian warga
Ilustrasi pakan ternak. arenahewan.com Pemenuhan pakan ternak sapi kata Agus, selain dari pabrikan, sapi diberi rumput yang tumbuh di sekitar bantaran Sungai Progo. Sehingga peternak tak perlu mengeluarkan uang.
"Kalau di Padukuhan Babakan ini masalah pakan hijau-hijauan melimpah sehingga menekan biaya pakan sapi sendiri," ungkapnya.
Dari usaha penggemukan sapi, dapat membantu ekonomi warga yang biasanya menjadi penambang pasir tradisional.
"Dulu warga hanya melakukan penggemukan sapi pejantan satu ekor, saat ini rata-rata melakukan penggemukan sapi dua ekor," ucapnya.
Baca Juga: Migor Mahal, Perajin Minyak Kelapa di Bantul Kecipratan Rejeki