TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ngaku Sakit, Puluhan Pedagang Pasar di Bantul Mangkir saat Rapid Test

Rencananya pedagang yang tak ikuti rapid test dapat sanksi 

Pedagang di Pasar Gatak, Kabupaten Bantul mengikuti rapid test. IDN Times/Daruwaskita

Bantul, IDN Times - ‎Puluhan pedagang di Pasar Gatak, Bantul memilih tidak menggelar dagangannya karena takut dengan kegiatan rapid test yang digelar Dinas Kesehatan Bantul hari ini, Kamis (09/07/2020). 

Beberapa pedagang sengaja tidak menggelar dagangannya dan sebagian langsung pulang jelang waktu kegiatan rapid test dilakukan.  

"Memang banyak alasan pedagang tidak ikut rapid test dari mulai sakit dan punya acara lain yang tidak bisa ditunda. Namun pada intinya mereka ketakutan, jika nanti hasilnya reaktif kemudian diisolasi dan dikucilkan oleh warga," terang Lurah Pasar Gatak Sumbermulyo, Bantul, Sukamto 

 

Baca Juga: 12 Pedagang Reaktif Rapid Test, Pasar Bantul Ancang-ancang Ditutup!

1. Puluhan pedagang di pasar Gatak tak ikuti rapid test masal COVID-19‎

Lurah Pasar Gatak, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Sukamto. IDN Times/Daruwaskita

Lurah Pasar Gatak Sumbermulyo, Bantul, Sukamto mengatakanmenjelaskan jumlah pedagang di Pasar Gatak mencapai 86 pedagang, sedangkan yang tidak mengikuti rapid test sekitar 25 pedagang.

"Jadi kemarin kita memberitahukan adanya rapid test yang akan dilaksanakan pada hari Kamis (9/7/2020), namun justru dengan pemberitahuan tersebut ada pedagang yang memilih tidak berjualan karena takut menjalani rapid test," ucapnya ditemuai di pasar Gatak, Kamis (9/7/2020).

Pak Mbendol panggilan akrab Sukamto ini menjelaskan ada pula pedagang yang tetap berjualan namun menjelang rapid test digelar mereka memilih menutup dagangannya dan pulang ke rumah.

"Saat saya tanya kok pulang, gak ikut rapid test? Pedagang bilang baru sakit flu dan batuk serta badan demam. Bahkan ada yang mengaku sakit gigi hingga bilang takut kalau hasil rapid test reaktif," ungkapnya.

 

2. Ada dua pedagang di Pasar Gatak yang dinyatakan reaktif‎

Kepala Puskesmas Bambanglipuro, dr. Tarsisius Glory. IDN Times/Daruwaskita

Sementara Kepala Puskesmas Bambanglipuro, dr. Tarsisius Glory mengatakan pedagang di Pasar Gatak yang mengikuti rapid test sebanyak 120 orang. Jumlah ini meliputi pedagang pasar, pengunjung dan pegawai swalayan yang ada di sekitar Pasar Gatak. Hasilnya dua pedagang dinyatakan reaktif. a.

dr. Glory tak membantah jika terdapat pedagang pasar yang ketakutan menjalani rapid, tapi menurutnya hal itu tidak perlu terjadi karena hasil reaktif belum tentu positif COVID-19 setelah menjalani uji swab.

Baca Juga: 12 Pedagang Reaktif, Pasar Bantul Terancam Ditutup

Berita Terkini Lainnya