12 Pedagang Reaktif, Pasar Bantul Terancam Ditutup

Pasar ditutup sementara jika hasil swab positif COVID-19

Bantul, IDN Times - Hasil dari ‎rapid test selama dua hari (25-26/6) yang menyasar ratusan pedagang di Pasar Bantul serta diikuti 10 orang dari unsur Bawaslu Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta telah diketahui. Hasilnya, sebanyak 12 pedagang dan satu Komisioner Bawaslu dinyatakan reaktif.

Dinas Perdagangan Kabupaten Bantul mulai ancang-ancang akan menutup sementara Pasar Bantul jika ada pedagang yang dinyatakan positif COVID-19 dari hasil uji swab.

Baca Juga: 12 Pedagang Pasar Tradisional dan 1 Komisioner Bawaslu Bantul Reaktif

1. Ancang-ancang penutupan sementara Pasar Bantul

12 Pedagang Reaktif, Pasar Bantul Terancam DitutupKepala Dinas Perdagangan Bantul, Sukrisna Dwi Susanta. IDN Times/Daruwaskita

Kepala Dinas Perdagangan, Kabupaten Bantul, Sukrisna Dwi Susanta mengatakan sudah melakukan antisipasi hal terburuk jika hasil swab dari 12 pedagang Pasar Bantul dinyatakan positif COVID-19.

"Ya kalau nantinya dari 12 pedagang adanya yang dinyatakan positif COVID-19 sesuai hasil uji swab, maka terpaksa pasar akan kita tutup sementara selama dua hingga tiga hari," katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (26/6).

2. Untuk penyemprotan disinfektan

12 Pedagang Reaktif, Pasar Bantul Terancam DitutupIlustrasi penyemprotan disinfektan pasar tradisional. IDN Times/Candra Irawan

Menurut Sukrisna, penutupan pasar ditujukan untuk melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh area Pasar Bantul. Sehingga, pasar aman dari paparan COVID-19 ketika dibuka kembali.

"Penutupan pasar sementara maksimal tiga hari akan digunakan untuk penyemprotan disinfektan dan itu sudah sesuai dengan SOP penanganan COVID-19," ucapnya.

"Kalau pasar ditutup lama nanti pedagang akan sangat merugi banyak," tambahnya lagi.

Lebih jauh, Sukrisna mengatakan tidak mengetahui persis 12 pedagang yang dinyatakan reaktif apakah pedagang yang jualan sayuran, pakaian atau makanan kering. Namun memang mobilitas pedagang di pasar mobilitasnya tinggi dan bertemu banyak orang.

"Saya tidak tahu persis pedagang yang reatif adalah pedagang pakaian, sayuran, ikan atau pedagang lainnya. Yang jelas ada 12 pedagang dinyatakan reaktif rapid test," tuturnya.

3. Semua pedagang dan seorang Komisioner Bawaslu Bantul telah menjalani swab dua kali‎

12 Pedagang Reaktif, Pasar Bantul Terancam DitutupKepala Puskesmas Bambanglipuro, dr. Tarsisius Glory. IDN Times/Daruwaskita

Sementara Direktur Rumah Sakit Lapangan Khusus COVID-19 Kabupaten Bantul, dr. Tarsisius Glory mengatakan 12 pedagang dan satu Komisioner Bawaslu yang reaktif seluruhnya telah menjalani uji swab sebanyak dua kali. Tinggal menunggu hasilnya dari BBLTKPP DIY.

"Jadi BBLTKPP memang mewajibkan swab dilakukan dua kali untuk satu orang yang dinyatakan reaktif dan telah dilakukan. Saat ini kita tinggal menunggu hasilnya yang diharapkan keluar dalam waktu dua hari ke depan," ucapnya.

Seluruh pedagang dan Komisioner Bawaslu yang reaktif langsung diisolasi ke RS Lapangan Khusus COVID-19 dan telah mendapatkan perawatan dan pemantauan kesehatan dari petugas medis.

"Kita juga telah mengambil rontgen pada bagian paru dan secara umum hasil cukup baik. Semoga saja nanti hasil swabnya juga baik. Artinya tidak positif COVID-19," ujar dr. Glory yang juga Kepala Puskesmas Bambanglipuro ini.‎

"Yang jelas dari 12 pedagang dan satu Komisioner Bawaslu saat dalam kondisi sehat. Tidak ada keluhan yang mengarah ke gejala COVID-19," tambah Glory lagi.‎

Baca Juga: Dinkes Bantul Lakukan Uji Swab Gratis bagi Ratusan Pelaku Perjalanan

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya