TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Muara Sungai Jadi Jalan Tol Tsunami, Warga Desak BPBD Beri Sosialisasi

Aktivitas penambangan pasir membuat muara semakin lebar

Ilustasi penambangan pasir laut. (IDN Times/Daruwaskita)

Bantul, IDN Times - Warga Dusun Babakan, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten mendesak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul dan Kulonk Progo untuk memberikan sosialisasi kepada warga khususnya para penambang pasir.

Hal ini terkait dengan aktivitas penambangan pasir di muara Sungai Progo yang mengakibatkan sungai semakin dalam dan semakin lebar, sehingga berpotensi menjadi jalan tol bagi gelombang tsunami jika bencana itu terjadi.

Baca Juga: Penambangan Pasir di Muara Sungai Buka Jalan Tol bagi Tsunami

1. Warga harus diberi pemahaman tentang dampak penambangan pasir di muara sungai

IDN Times/Daruwaskita

Tokoh masyarakat Dusun Babakan, Budi Wirasno, mengatakan masih banyak warga yang tinggal di bantaran Sungai Progo yang belum paham terkait ancaman bencana tsunami ketika muara Sungai Progo semakin dalam dan lebar akibat penambangan pasir.

"Ada warga yang belum tahu tentang ancaman serius dari penambangan pasir yang tak dibarengi dengan reklamasi khususnya yang terjadi di Desa Babakan Kulonprogo yang mengancam kebaradaan warga yang tinggal dibantaran Sungai Progo di Dusun Babakan dan dusun lain di Desa Poncosari," katanya, Minggu (4/8).

2. Jika terjadi bencana tsunami, warga di area bantaran kali ikut terdampak

IDN Times/Istimewa

ketika bencana tsunami terjadi, kata Budi, maka daerah yang paling parah dilanda adalah di Desa Banaran yang berbatasan langsung dengan muara. Namun, warga Desa Poncosari yang tinggal di sisi timur bantaran Sungai Progo juga bakal terkena dampaknya.

"Warga tak hanya mendesak BPBD Bantul namun justru yang paling penting adalah BPBD Kulon Progo yang memiliki wilayah bantaran Sungai Progo sisi barat yang masih dengan penambangan pasir bahkan bantaran sungainya sudah habis ditambang," ungkapnya.

3. Warga Desa Poncosari sangat menjaga bantaran Sungai Progo dari penambangan pasir ilegal‎

IDN Times/Daruwaskita

Budi menambahkan khusus bantaran Sungai Progo yang masuk Desa Poncosari hingga saat ini masih banyak pohon yang bisa digunakan untuk penahan gelombang tsunami karena selama ini aktivitas penambangan pasir sangat dibatasi bahkan tidak boleh menggunakan mesin sedot dan hanya dilakukan secara manual.

"Meski begitu ketika warga Desa Poncosari sangat menjaga keberadaan bantaran sungai dengan menanam berbagai pohon dan juga menjadi lahan pertanian namun jika tidak dibarengi dengan perbaikan atau reklamasi di sisi barat Sungai Kulonprogo tetap saja ancaman terjangan gelombang tsunami akan menimpa warga disisi barat Sungai Progo," tambah Agus Riyono, Kepala Dusun Babakan.

Baca Juga: Tiba di Jogja, Ekspedisi Destana Tsunami Berlangsung di 4 Lokasi

Berita Terkini Lainnya