Klaim BPJS Belum Dibayar, RSUD Bantul Terpaksa Utang Ke Bank
Dana simpanan hanya cukup untuk membeli obat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times- Setelah tunggakan klaim BPJS yang terjadi di RS Jogja, kali giliran RSUD Panembahan Senopati Bantul. Jumlahnya tak tanggung-tanggung per 1 Agustus 2019 tunggakan mencapai Rp27,1 miliar.
Bahkan manajemen rumah sakit plat merah ini terpaksa belum membayar jasa layanan medis sebesar Rp 3,8 miliar, karena tak lagi memiliki simpangan dana cadangan.
Dana cadangan yang ada saat ini kurang dari Rp5 miliar, akan digunakan untuk biaya operasional yang tidak bisa ditunda seperti belanja obat, bahan medis habis pakai, pembayaran listrik, air, telepon dan tenaga kontrak.
Namun RSUD masih memiliki utang untuk menutup biaya operasional sebesar Rp21 miliar.
Baca Juga: Tunggakan Klaim RS Jogja Rp16 Miliar, BPJS: Jumlah Tidak Sebesar itu
1. Klaim tagihan ke BPJS mulai bulan April hingga Juni 2019 belum terbayarkan
Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD Panembahan Senopati Bantul, Agus Budi Raharja mengatakan biaya operasional sebesar Rp21 miliar, seharusnya bisa ditutup jika klaim dari BPJS berjalan dengan lancar tiap bulannya.
Saat ini total tunggakan klaim BPJS per 1 Agustus sebanyak Rp27,1 miliar. "Jumlah tersebut merupakan akumulasi klaim mulai bulan April dan Mei yang sudah dibuktikan dengan berita acara klaim. Jatuh tempo seharusnya di awal dan akhir bulan Juli yang lalu dengan nominal sebesar Rp18,7 miliar," ungkapnya, Jumat (2/8).
Baca Juga: 5,2 Juta Penerima Bantuan BPJS Kesehatan Dinonaktifkan, Ini Sebabnya