TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kekeringan, BPBD Bantul Siapkan Rp20 Juta untuk Droping Air Bersih

Belum ada warga yang ajukan droping air bersih

Ilustrasi lahan sawah mengalami kekeringan. (ANTARA FOTO/Jojon)

Bantul, IDN Times - ‎Memasuki musim kemarau, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul bersiap untuk melakukan droping kepada warga yang membutuhkan. Kendati, hingga saat ini belum ada warga yang mengajukan droping air bersih.

"Sampai hari ini belum ada warga yang meminta droping air bersih meski musim kemarau telah melanda Bantul," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Bantul, Aka Luk Luk Firmansyah, Selasa (23/5/2023).

1. Sejumlah kapanewon di Bantul masuk zona merah kekeringan‎

Ilustrasi droping air bersih. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Menurut Aka, beberapa kapanewon di Bantul masuk zona merah bencana kekeringan. Di antaranya Kapanewon Dlingo, Pundong, dan Piyungan. Sementara, wilayah yang kategori rawan kekeringan di antaranya Kapanewon Imogiri, Pleret, sebagian Pajangan dan sebagian Sedayu.

"Sampai hari ini warga yang tinggal di zona merah kekeringan juga belum mengajukan bantuan droping air bersih," ucapnya.

Baca Juga: Kekeringan Mulai Landa Gunungkidul, BPBD Droping Air Bersih

2. Anggarkan Rp20 juta

Ilustrasi droping air bersih .(dok. istimewa)

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Bantul, Antonio Hutagaol, mengatakan pihaknya menyiapkan anggaran Rp 20 juta untuk bantuan droping air bersih. Di sisi lain, mereka juga mendapatkan dukungan dari pihak swasta melalui CSR droping air bersih.

"Jika masih kurang maka masih bisa diajukan dalam anggaran perubahan 2023 ini," katanya.

"Kita juga memiliki dua armada truk tangki dengan kapasitas 888 liter yang bisa digunakan untuk droping air bersih," tambahnya lagi.

Baca Juga: Sebagian Besar Kebakaran di Kabupaten Bantul Dipicu Kesalahan Manusia

Berita Terkini Lainnya