TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Desa Bangunharjo Bantul Alokasikan Rp300 Juta untuk Tangani COVID-19

Warga Dusun Samen sepakat tak lagi menolak pemudik

Lurah Bangunharjo, Yuni Ardi Wibowo. IDN Times/Daruwaskita

Bantul, IDN Times - ‎Menyusul Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul yang mengawali realokasi APBDes untuk penanganan COVID-19 yang besarannya hingga Rp500 juta, kini Desa Bangunharjo, Kecamatan Sewon, Bantul juga melakukan realokasi APBDes untuk penanggulangan COVID-19 sebesar Rp300 juta.

Baca Juga: Awal Ramadan, Pemkab Bantul Berikan Bantuan Sembako 

1. Untuk penyaluran sembako hingga bantuan tunai

ilustrasi rupiah. IDN Times/Ita Malau

Lurah Desa Bangunharjo, Yuni Ardi Wibowo mengatakan anggaran sebesar Rp300 juta tersebut nantinya akan digunakan untuk pemberian sembako kepada warga terdampak COVID-19 seperti warga yang kehilangan pekerjaan, keluarga atau warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah mereka masing-masing hingga pemberian bantuan tunai sebesar Rp600 ribu per kepala keluarga selama 3 bulan.

"Desa Bangunharjo memiliki anggaran di APBDes mencapai Rp5 miliar dan sudah kita realokasikan ke anggaran penanganan bencana COVID-19," katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (20/4).

2. Warga yang menjalani isolasi mandiri akan mendapatkan bantuan sembako dari desa‎

Ilustrasi sembako (IDN Times/Daruwaskita)

Menurutnya, sejak Pemkab Bantul menetapkan masa tanggap darurat COVID-19 pada tanggal 20 Maret 2020, sampai saat ini belum ada temuan warga atau dusun di Desa Bangunharjo yang melakukan penolakan pemudik pulang kampung. Di sisi lain para pemudik ini memiliki kesadaran untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari di rumah yang mereka tuju.

"Dari desa kita akan membantu sembako kepada warga yang menjalani isolasi mandiri selama 14 hari," ungkapnya.

Yuni mengaku mengaku terus melakukan pemantauan terhadap para pendatang atau pemudik termasuk para mahasiswa yang kembali lagi kos mereka di Desa Bangunharjo yang sangat berpotensi membawa bibit COVID-19.

"Desa kami ini berada di daerah pinggiran kota sehingga mobilitas warganya sangat tinggi maka kita terus menggerakkan kepada dusun hingga Ketua RT untuk memantau warganya dan terus berkomunikasi dengan desa," ungkapnya.

3. Segera gulirkan program padat karya tunai

Seorang tukang sedang mengerjakan pembangunan talut padat karya di Dusun Djomblang. IDN Times/Daruwaskita

Lebih jauh Yuni mengatakan dalam waktu dekat program pada karya tunai yang dananya diambilkan dari dana desa akan segera digulirkan untuk menampung warga yang kehilangan mata pencaharian.

"Penggunaan dana desa pada semester pertama ini sudah 80 persen terealisasi dan dana desa pada semester kedua yang difokuskan untuk pengaman jaring sosial juga akan segera kita laksanakan," terangnya lagi.

Baca Juga: DPRD Bantul: Pemkab Lamban Salurkan Bantuan Warga Terdampak COVID-19

Berita Terkini Lainnya