Dana Infak Diduga Danai Teroris, Bupati Bantul Minta Warga Selektif
Warung atau toko jangan sembarangan menerima kotak infak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Sejumlah orang terduga teroris yang ditangkap Detasemen Khusus Densus 88 Antiteror Mabes Polri di Bantul bekerja di Syam Organizer, yaitu sebuah usaha sosial yang digerebek pada Minggu (4/4/2021). Sebanyak dua warga yang tinggal Bantul yaitu DS, warga Jomboran, Gilangharjo, Pandak, dan DK, warga Jotawang, Bangunharjo, Sewon, diketahui bekerja di Syam Organizer.
Dari kantor tersebut, petugas mengamankan sejumlah barang bukti di antaranya tempat dari bahan kaleng yang diduga dimanfaatkan sebagai kotak amal untuk menggalang dana.
Baca Juga: Densus 88 Geledah Kantor Syam Organizer di Kota Yogyakarta
1. Masyarakat diminta hati-hati untuk menyalurkan sumbangannya
Terkait dugaan kotak donasi infak yang dilakukan kelompok tertentu untuk pendanaan aksi terorisme, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih meminta masyarakat untuk berhati-hati untuk menyalurkan uangnya ke kotak infak yang ditaruh di warung hingga toko modern.
"Infak yang digunakan untuk terorisme adalah infak yang tidak berpahala. Infak digunakan untuk membantu masyarakat miskin, membangun masjid, musala, mengajari mengaji. Namun kalau infak untuk terorisme adalah infak yang tidak sah," ujarnya, Senin (5/4/2021).
"Bahkan infak untuk tindakan terorisme atau radikalisme adalah tindakan dosa," tambahnya lagi.