Bukan Mengutuk, FKUB Bantul Tak Mau Labeli Dusun Karet 'Intoleran'
Alasannya? Karena warga sudah bersedia merevisi aturan itu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Kasus penolakan warga Dusun Karet, Desa Pleret, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta terhadap Slamet dan keluarga karena tidak memeluk agama Islam telah menyita perhatian berbagai pihak termasuk Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) kabupaten Bantul.
FKUB Bantul, saat ditemui media, menolak menyebut kejadian tersebut sebagai bentuk intoleransi.
Baca Juga: Kronologi Slamet: Umat Katolik yang Ditolak Tinggal di Dusun Karet
Baca Juga: Kadus Karet Akui Slamet Ditolak Menetap karena Agamanya
1. FKUB Bantul: Belum tentu pertimbangan aturan itu karena intoleransi
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bantul, Drs H Yasmuri, M.pdi berharap kejadian yang menimpa Slamet dan keluarga dilihat secara mendalam dari berbagai sudut pandang.
"Perlu dipahami bahwa larangan bagi non-muslim untuk tinggal tersebut merupakan kesepakatan Pokgiat (Kelompok Pegiat –red), Kepala Dusun, serta warga yang tentu saja sudah dengan berbagai pertimbangan. Belum tentu pertimbangan aturan itu karena intoleransi," katanya, Selasa (2/4).
Baca Juga: Intoleransi, Warga Non-muslim Ditolak Tinggal di Dusun Karet Bantul