Bawaslu Bantul Selidiki Video Paslon Berikan Uang Rp500 Ribu ke Warga
Bawaslu Bantul punya titik terang lokasi pembuatan video
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Menjelang pelaksanaan pilkada, masyarakat di Bantul dihebohkan munculnya video yang beredar di media sosial terkait dugaan politik uang yang dilakukan paslon Bupati dan Wakil Bupati Bantul nomor urut 2, Suharsono-Totok Sudarto atau yang disebut pasangan NoTo.
Dalam video yang berdurasi dua menit 15 detik tersebut terlihat pasangan NoTo mendatangi rumah warga di salah satu dusun di Kabupaten Bantul. Terjadi dialog antara pasangan Noto dengan suami istri pemilik rumah. Diketahui Suharsono mengatakan akan memberikan uang sebesar Rp500 ribu, namun meminta agar pasutri tersebut tidak mengatakan kepada siapapun. Hal yang sama disampaikan calon Wakil Bupati Bantul ,Totok Sudarto.
Bakal calon Bupati Bantul, Suharsono juga mengajak pada tanggal 9 Desember mendatang tidak lupa menggunakan baju putih-putih. Selain itu Suharsono juga mengatakan dirinya asli Bantul dan rumahnya di Beji.
Baca Juga: Jelang Pilkada, Anak Muda Bantul Getol Serukan Antipolitik Uang
1. Bawaslu Bantul punya titik terang lokasi video dugaan money politik
Ketua Bawaslu Bantul, Herlina angkat bicara tentang video viral tersebut. Menurutnya Bawaslu sudah melakukan penelusuran untuk menemukan pihak yang membuat video dan lokasi. Bawaslu meminta pihak-pihak yang membuat video tersebut memberikan informasi yang jelas.
"Kita sudah punya titik terang, minimal tempat video tersebut dibuat dan Bawaslu akan turun ke bawah," ujarnya ketika ditemui di Kantor Bawaslu Bantul, DI Yogyakarta, Jumat (20/11/2020).
Namun Bawaslu mencurigai pihak yang akan dimintai keterangan tidak akan bersuara alias bungkam.
"Jadi pihak-pihak yang terlebih sudah dikondisikan agar memberikan keterangan tidak sesuai dengan kenyataannya. Namun kita tidak akan menyerah karena kita punya strategi untuk mengungkap kasus," ungkapnya.
Baca Juga: GKR Hemas: Politik Uang Menurun, Tapi ASN Tak Netral Naik Luar Biasa