TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Angka Kasus ODGJ di Kulon Progo Tertinggi Kedua se-Indonesia

Sebagian besar tak menerima pengobatan rutin

Ikustrasi salah satu ODGJ. (doc.Istimewa)

Kulon Progo, IDN Times - ‎Angka kasus Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kabupaten Kulon Progo menduduki peringkat kedua nasional dan pertama di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Setiap tahun, jumlah kasus ODGJ bahkan terus mengalami peningkatan yang signifikan.

"Berdasarkan hasil Riskedes tahun 2018, angka gangguan jiwa atau ODGJ di Kulon Progo menduduki ranking ke dua nasional dan pertama di DIY," kata Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo, Sri Budi Utomo, Selasa (21/12/2021).

Baca Juga: Galang Dana, Perajin Batik di Kulon Progo Bikin Motif Semeru

1. Sebanyak 91 persen ODGJ di Kulon Progo tidak berobat secara rutin‎

Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo, Sri Budi Utomo. (IDN Times/Daruwaskita)

Angka gangguan jiwa berat di Indonesia sebesar tujuh permil atau tujuh kasus per 1.000 orang. Sedangkan di DIY sebesar 10,36 permil dan di Kulon Progo sebesar 19,36 permil. Sementara prevalensi gangguan mental emosional di DIY sebesar 10,27 persen dan Kulon Progo 12,1 persen.

"Ada peningkatan tujuh hingga delapan persen warga yang mengalami gangguan jiwa ringan," ujarnya.

Diakuinya, tingginya kasus gangguan jiwa menimbulkan keprihatinan. Namun, angka kasus yang tinggi juga karena pencatatannya bagus sehingga keluar hasil yang tinggi. Hal ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagaimana mengelola orang yang sakit jiwa menjadi lebih baik.

"Hanya sembilan persen orang yang mengalami gangguan jiwa berobat rutin namun sisanya tidak teratur berobat," katanya.

2. Penanganan ODGJ butuh dukungan semua pihak

Ilustrasi ODGJ (IDN Times/Sunariyah)

Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Sekda Kulon Progo, Jazil Ambar mengatakan penanganan masalah kesehatan jiswa sudah menjadi perhatian bersama. Terlebih di Kulon Progo merupakan wilayah dengan peringkat pertama di DIY dalam tingkat kasus ODGJ.

"Butuh dukungan semua elemen dari OPD, lembaga, masyarakat dan keluarga serta yang paling penting masalah kesehatan jiwa bisa menimpa siapa saja, termasuk ASN," katanya.

Baca Juga: Fajarini Ingatkan Kasus Pencurian Marak Terjadi di Kulon Progo  

Berita Terkini Lainnya