6 PTS DIY Masuk ICU, Perlu Alternatif Income Selain Mahasiswa
- Dorong PTS kembangkan alternatif income
- Persaingan PTN dan PTS
- Langkah yang perlu dilakukan
Yogyakarta, IDN Times – Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V Yogyakarta membeberkan sejumlah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menghadapi kondisi sulit saat ini. LLDIKTI Wilayah V Yogyakarta pun mendorong agar PTS bisa mengembangkan alternatif income generate.
“Ada enam PTS tergolong masuk ‘ICU’ (Intensive Care Unit). Menghadapi masalah keuangan PTS, sempat ada negosiasi untuk ke pengelolaan baru,” ujar Kepala LLDIKTI Wilayah V Yogyakarta, Prof. Setyabudi Indartono, Jumat (27/9/2025).
1. Dorong PTS kembangkan alternatif income
Prof. Setyabudi mendorong PTS agar bisa mengembangkan alternatif income generate, selain dari mahasiswa, serta mendorong kerja sama pembiayaan Tridharma dengan berbagai stakeholder.
Sejumlah langkah lain harus dilakukan PTS agar mampu bertahan. “Pemanfaatan sumber daya PTS lebih berdampak di luar kampus, sekaligus untuk income generate. Akselerasi kualitas PTS dan penguatan imej PTS,” ungkapnya.
2. Persaingan PTN dan PTS

Saat disinggung tantangan PTS bersaing dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) untuk mendapatkan mahasiswa, Prof. Setyabudi mengaku belum memperoleh data resmi dari masing-masing PTS saat ini. “Secara resmi kami belum mendapatkan data dari masing-masing PTS untuk animo tahun ini,” ujar Prof. Setyabudi.
Prof. Setyabudi menyebut berdasar sejumlah informasi tetap ada PTS yang jumlah mahasiswa barunya meningkat. Ada juga yang relatif stagnan, tapi ada yang lebih sedikit jumlah mahasiswa barunya dibanding tahun sebelumnya.
Terkait kebijakan PTN yang sering disebut merugikan PTS dalam upaya menarik mahasiswa baru, Prof Setyabudi mengakui dampak tersebut memang dirasakan oleh PTS. “Namun perlu data pendukung agar lebih tepat perhitungannya,” kata Prof. Setyabudi.
3. Langkah yang perlu dilakukan

Prof. Setyabudi menilai langkah yang perlu dilakukan saat ini adalah meningkatkan dan melakukan pemerataan Angka Partisipasi Kasar (APK) atau persentase jumlah seluruh mahasiswa perguruan tinggi terhadap jumlah penduduk pada usia kuliah yang umum. “Perlu peningkatan dan pemerataan APK yang langsung dirasakan PTS dengan dukungan dari pemerintah pusat dan daerah,” ucap Prof. Setyabudi.
Dirinya juga mendorong agar PTS terus meningkatkan kualitasnya. Saat ini dari 100 PTS di DIY, baru 9 yang terakreditasi Unggul, di antaranya UII, UMY, UAD, USD, UAJY, UKDW, Unisa, STIE YKPN, dan Alma Ata.
“Karena berdasar survei yang dilakukan Prof. Agus Muntohar, mahasiswa untuk masuk Jogja (masuk perguruan tinggi) ada dua pilihan utama, karena akreditasi dan kualitas dosen,” ungkap Prof. Setyabudi.