Pengamat Politik UGM: Pemilih Muda Lebih Moody, Mudah Ubah Pilihan
![Pengamat Politik UGM: Pemilih Muda Lebih Moody, Mudah Ubah Pilihan](https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20231130/20231130-135035-3f1c05f2b9c295814772349a81ab6d1e_600x400.jpg)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Generasi muda yang terdiri dari milenial dan Gen Z menjadi calon pemilih yang besar di Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Meski begitu, pemilih muda juga memiliki mood yang mudah berubah dalam menentukan pilihan mereka.
"Generasi muda itu moody banget. Analoginya seperti kalau main HP (medsos), kalau gak seneng tinggal scroll aja," ujar Pengamat Politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Mada Sukmajati, di Kampus UGM, Kamis (30/11/2023).
1. Generasi muda gampang mengubah pilihannya
Dalam menentukan pilihan di Pilpres 2024 nanti, Mada juga melihat pemilih dari generasi muda ini sangat moody. Pilihan mereka masih bisa berubah-ubah bahkan hingga hari H pemilihan, generasi muda masih bisa berubah pilihannya.
"Generasi ini masih moody dalam menentukan pilihannya. Sehingga gampang sekali mereka mengubah pilihannya. Easy come, easy go. Tidak seperti generasi sebelumnya yang tingkat keajekan dalam memilih itu lebih tinggi," ungkap Dosen Politik dan Pemerintahan (DPP) UGM itu.
2. Generasi muda yang moody bisa membuat angka golput naik
Generasi muda yang mudah mengubah pilihan tersebut, bisa menentukan pilihan yang di luar dugaan. Bahkan mereka bisa jadi tetap kesulitan menentukan pilihannya sampai hari H pemungutan suara.
"Dengan moody itu bukan berarti atau berujung pada satu pilihan. Bisa jadi nanti tidak mampu menentukan pilihan. Jadi kalau melihat potensi itu akan ada, menjadi golput," ujar Mada.
Pilihan untuk memilih golput akan semakin besar, ketika diferensiasi antar calon sulit dilakukan. "Tapi kita tidak mendorong ke sana golput, angka partisipasi bisa menjadi rendah," kata Mada.
Baca Juga: KPU Batasi Kampanye di Medsos Pakai 20 Akun Tiap Platform
3. Capres harus menentukan posisi yang jelas
Mada mendorong agar para kandidat yang berkontestasi memiliki posisi yang jelas dan memiliki perbedaan antar calon. Mada menyebut untuk konteks Pilpres ada calon yang sudah menentukan posisi jelas, namun ada juga yang belum.
Dirinya menyebut untuk menarik suara generasi muda ini juga berbeda dengan generasi sebelumnya. "Generasi muda menyukai konten-konten politik atau Pemilu yang ringan. Sehingga mereka memiliki cara yang berbeda dalam memahami profil para kandidat dibanding generasi sebelumnya," ungkap Mada.
Baca Juga: Polda DIY Pastikan Hoaks Pemilu Tak Bertahan Lebih dari Sehari