Generasi Muda Jangan Cuma Jadi Pemilih di Pemilu 2024

Anak muda harus terlibat aktif dalam demokrasi

Yogyakarta, IDN Times - Pemilih muda diperkirakan akan mendominasi dalam Pemilu 2024. Peran dari generasi Milenial maupun Gen Z ini diharapkan juga tidak hanya menjadi pemilih.

Dalam kegiatan Pendidikan Politik untuk Kader Parpol, di Tjokro Sytle, Rabu (10/5/2023), Faiz Kasyfilham dan Dhevy Dhian yang merupakan akademisi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), mengajak agar parpol dapat melibatkan anak muda menjadi bagian penting, tidak hanya sebatas menjadi pemilih. "Sehingga tercipta kepedulian dan partisipasi aktif dari anak muda dalam proses demokrasi," ujarnya.

Kepala Bidang Politik Dalam Negeri dan Organisasi Masyarakat Kesbangpol Kota Yogyakarta, Widyastuti, mengatakan peran penyelenggara Pemilu, peserta Pemilu hingga masyarakat umum sangat penting di Pemilu 2024 mendatang.

"Terutama dalam mengampanyekan anti hoaks pada diri kita sendiri, keluarga, dan sekitar, apa lagi di media digital, yang penyebaran informasinya sangat cepat,” ujar Widyastuti.

1. Empat tantangan Pemilu

Generasi Muda Jangan Cuma Jadi Pemilih di Pemilu 2024Kepala Bidang Politik Dalam Negeri dan Organisasi Masyarakat Kesbangpol Kota Yogyakarta, Widyastuti. (Dok. Istimewa)

Widyastuti menyebut ada empat hal yang menjadi tantangan jika melihat Pemilu atau Pilkada sebelumnya. Empat tantangan tersebut menyangkut politik uang, politisasi SARA, politik identitas, serta maraknya hoaks.

“Tantangan itulah yang harus kita upayakan untuk tangani bersama, agar kampanye dapat dilakukan dengan cara-cara yang santun dan cerdas, sehingga Pemilu damai di Kota Jogja bisa tercapai,” kata Widyastuti.

2. Kecakapan digital perlu ditingkatkan

Generasi Muda Jangan Cuma Jadi Pemilih di Pemilu 2024Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Diskominfosan) Kota Yogyakarta, Ignatius Trihastono. (Dok. Istimew)

Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Diskominfosan) Kota Yogyakarta, Ignatius Trihastono, mengatakan masyarakat Kota Yogyakarta sudah akrab dengan media digital, khususnya media sosial. Meski begitu, kecakapan digital tetap harus diperhatikan.

“Pemilihan media kampanye tentu harus disesuaikan dengan segmentasi siapa yang akan disasar, termasuk pada media digital. Maka kecakapan digital untuk membuat dan mengkomunikasikan konten atau informasi yang edukatif dan positif, harus dikuasai secara kognitif juga teknis,” paparnya.

Baca Juga: Parpol di DIY Lirik Potensi Generasi Muda di Legislatif

3. Wujudkan pesta demokrasi yang damai

Generasi Muda Jangan Cuma Jadi Pemilih di Pemilu 2024Pendidikan Politik untuk Kader Parpol, di Tjokro Sytle, Rabu (10/5/2023). (Dok. Istimewa)

Trihastono mengatakan pada dasarnya Pemilu adalah satu tahapan yang sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar masyarakat. Tinggal bagaimana pelaksanaan pesta demokrasi ini dapat terwujud dengan damai, tidak hanya dibebankan pada penyelenggara dan peserta.

“Pada rangkaian Pemilu termasuk kampanye melalui media digital dan secara langsung, tentu diperlukan upaya dan peran masing-masing dari penyelenggara, peserta, dan masyarakat, untuk secara kolektif bisa membangun kondisi Pemilu mulai dari proses hingga hasil, lebih sahih dan damai, serta lebih asyik dan bermartabat,” ujar dia.

Baca Juga: Jadi Penentu Pemilu 2024, Anak Muda Perlu Memilih dengan Kesadaran

Baca Juga: Medsos Berpengaruh Besar di Pemilu, Gen Z dan Milenial Sudah Siap?

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya