TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cak Imin Akui Konflik Sisa Pilpres 2019 Masih Nyata

Cak Imin berkomitmen 2024 tanpa politik identitas

Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Sleman, IDN Times - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, alias Cak Imin menyebut konflik akibat beda pilihan pada Pemilu 2019 lalu masih ditemuinya hingga hari ini.

"Konflik kompetisi menjadi perpecahan yang sangat mengkhawatirkan. Dulu pemilu tahun 2019 konfliknya sampai menghasilkan disparitas, pemisahan masyarakat yang sangat panjang," kata Cak Imin di Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, Rabu (28/9/2022).

Baca Juga: Kata Pengamat UGM Soal Saling Membandingkan Era SBY dan Jokowi

1. Cekcok tetangga pendukung Capres 2019

Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo saat penyerahan motor di Kodim 1503/Tual (dok. Sekretariat Presiden)

Pernyataan Cak Imin itu didasarkan pada kesaksiannya. Dia mengaku melihat sendiri dua orang mubaligh yang merupakan tetangganya di Kemang, Jakarta Selatan, selalu bersitegang sejak tahun 2019 lalu hingga hari ini.

"Itu mubaligh itu berantem, satunya pendukung Pak Jokowi (Joko Widodo), satunya pendukung Pak Prabowo (Subianto). Berantemnya sangat keras, bahkan ketika Pak Prabowo sudah bergabung dengan Pak Jokowi di kabinetnya, masih berantem sampai hari ini," bebernya.

2. Singgung SARA

Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di UGM. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Cak Imin mengungkap, bahkan apa yang menjadi bahasan bagi dua tetangganya itu cukup mengkhawatirkan baginya.

"Temanya, sungguh mengkhawatirkan. Temanya adalah tema suku, agama," ungkap Wakil Ketua DPR RI itu.

Cak Imin pun berkomitmen untuk berkontribusi dalam penyelenggaraan pemilu yang lebih berkualitas tanpa polarisasi dan politik identitas pada 2024 mendatang.

Baca Juga: Konflik Dualisme, PPP Daerah Trauma Kenangan Buruk 2019

Berita Terkini Lainnya