TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PUSTRAL: Transportasi Publik Jadi Solusi Mengatasi Kemacetan di Jogja

Jutaan orang datang ke Jogja saat libur Nataru

Ilustrasi kemacetan (IDN Times/Mardya Shakti)

Yogyakarta, IDN Times - Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM menilai transportasi publik bisa menjadi solusi jangka pendek menghadapi kemacetan pada momen liburan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Transportasi publik yang baik, bisa menjadi alternatif bagi para wisatawan.

Seperti halnya pada momen libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru), DIY dibanjiri oleh wisatawan, bahkan Pemda DIY menyebut terdapat 7 juta orang yang melakukan mobilitas selama libur Nataru. Tak ayal kondisi tersebut membuat kemacetan di sejumlah ruas jalan.

1. Memperkuat transportasi publik

Ilustrasi Moda Transportasi. (IDN Times/Mardya Shakti)

Kepala Pustral UGM, Ikaputra mengatakan transportasi publik bisa diperkuat untuk menjadi solusi kemacetan yang muncul saat momen liburan. Jika transportasi publik bagus, wisatawan akan memilih memarkir kendaraan di hotel.

Belajar dari sejumlah negara transportasi publik didorong oleh pemerintah. Menurutnya sejumlah negara lebih mendorong transportasi publik dibanding kendaraan listrik. "Transportasi publik adalah salah satu yang harus dituju, seperti, Singapura, Jepang dan sebagainya support luar biasa untuk transportasi publiknya," kata Ikaputra, Kamis (29/12/2022).

Baca Juga: Daftar Jalur Alternatif Menuju Jogja, Hati-hati di Jalan! 

Baca Juga: Pustral UGM Sebut Sepeda Transportasi Terbaik di Perkotaan   

2. Menyediakan shuttle untuk wisata saat liburan

Ilustrasi wisatawan yang berkunjung di salah satu pantai di Gunungkidul. (IDN Times/Paulus Risang)

Adanya transportasi publik yang memadai saat musim liburan, pemerintah dapat menyediakan shuttle untuk mengangkut wisatawan menuju destinasi wisata. Hal ini bisa menurunkan volume kendaraan di jalan raya. 

"Seperti membangun shuttle ke Gunungkidul, tempat wisata yang memang diinginkan masyarakat, tapi hanya waktu liburan. Bisa saja seperti itu, lalu diinformasikan ke wisatawan, sehingga akan merencanakan dengan baik," ujar Ikaputra.

Baca Juga: Merasa Ikut Dirugikan, EO Pesparawi Layangkan Somasi

Baca Juga: Malioboro Tetap Dibuka saat Perayaan Tahun Baru

Berita Terkini Lainnya