TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Haedar Nashir Ajak Akhiri Pembelahan Politik Jelang Pemilu 2024

Indonesia miliki modal besar untuk bersatu

Refleksi Akhir Tahun 2022, di Kantor PP Muhammadiyah, Kamis (29/12/2022). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo).

Yogyakarta, IDN Times - Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengajak seluruh elemen bangsa mencegah pembelahan politik yang mungkin terjadi jelang tahun politik 2024. 

"Dalam konteks Pemilu, berharap ada waktu satu setengah tahun ini menciptakan prakondisi yang selama ini menjadi pembelahan politik, tidak terjadi. Pembelahan politik dari pengalaman Pemilu lalu, harus tutup buku, dari dan oleh semua pihak," ujar Haedar, saat Refleksi Akhir Tahun 2022, di Kantor PP Muhammadiyah, Kamis (29/12/2022).

1. Cegah pembelahan politik sedini mungkin

Ilustrasi Pemilu (IDN Times/Mardya Shakti)

Haedar mengajak untuk menciptakan kondisi agar pembelahan politik ini tidak terjadi pada Pemilu 2024 mendatang. Tidak harus menunggu hingga tahun 2024, namun upaya pencegahan tersebut bisa dilakukan mulai tahun 2023, atau bahkaan di akhir tahun 2022 ini. "Dinamika politik, perbedaan hal demokratis alamaih, tapi pembelahan politik yang menjadikan warga bangsa, kekuatan bangsa, bahkan institusi menjadi terbelah seakan-akan Pemilu pertarungan ideologi dan pertarungan kepentingan yang saling berhadapan dan merusak kesatuan bangsa, ya mari kita pra kondisikan untuk tidak terjadi," ujar Haedar.

Haedar melanjutkan bahwa cara untuk mengakhir pembelahan dengan mengembangkan dan memproduksi pernyataan isu, sekaligus energi positif, dalam kehidupan kebangsaan. "Elit bangsa ini mari kita produksi sikap pernyataan dan berbagai narasi, bahkan relasi yang justru menciptakan bahwa 2023, 2024 InsyaAllah dalam dinamika politik, tetap bersatu, tetap satu sama lain toleran dalam perbedaan politik. Bahkan tidak menjadi masalah siapapun yang berkontestasi, sejauh sudah memenuhi persyaratan, dan mengikuti koridor yang berlaku," kata Haedar.

Haedar juga mengingatkan perlu kesediaan jiwa kenegarawanan dari semua pihak untuk menahan diri. "Boleh tidak suka, boleh bahwa kekuatan lain sebagai rival untuk kontestasi kan wajar. Seperti Piala Dunia satu sama lain antar kesebelasan, salin mengintip lawan, ada mungkin juga perang kata-kata, tapi dalam koridor permainan, demokrasi yang fair," ujarnya.

Baca Juga: Jogja Macet saat Libur Nataru, Sultan: Jalani dengan Ikhlas

Baca Juga: Pesan Wapres untuk Muhammadiyah: Jangan Terkoyak saat Pemilu 2024

2. Pemilu berjalan sesuai jadwal

Ilustrasi Pemilu (IDN Times/Arief Rahmat)

Haedar juga mendorong agar penyelenggaraan Pemilu 2024 dapat berjalan sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Hal tersebut merupakan salah satu dari hasil Muktamar Muhammadiyah beberapa waktu lalu. "Pemilu 2024 harus dipastikan terlaksana sesuai jadwal. Sebagaimana komitmen pemerintah, DPR, dan semua pihak, termasuk kekuatan politik," ungkap Haedar.

Kepastian politik tersebut akan menciptakan stabilitas kehidupan berbangsa dan bernegara. Diharapkan juga Pemilu 2024 dapat menjunjung tinggi makna dan etika demokrasi. 

Baca Juga: Malioboro Tetap Dibuka saat Perayaan Tahun Baru

Baca Juga: Warga DIY Pertanyakan Penghargaan Pembina Peduli HAM Sultan HB X

Berita Terkini Lainnya