TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Naskah Pidato Nadiem Viral di Medsos, Ini Tanggapan Anggota Komisi X

Beban administrasi guru yang berat abaikan anak didik

Mendikbud Nadiem Makarim beri sambutan pada Milad Muhammadiya ke 107 di Gedung Sportorium UMY, Senin malam (18/11). (IDN Times/Humas dan Protokol UMY)

Bantul, IDN Times - ‎Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dalam rangka memperingati Hari Guru viral di media sosial. Anggota Komisi X yang membidangi pendidikan pun turut buka suara atas naskah sepanjang 2 halaman yang ditulis mantan Bos Gojek tersebut.

Baca Juga: Viral, Pidato Hari Guru yang Ditulis Nadiem Makarim Tuai Pujian

1. Apa yang diungkapan Mendikbud merupakan catatan Komisi X DPR kepada Mendikbud sebelumnya

Kemendikbud

Anggota Komisi X DPR RI My Esti Wijayati mengatakan apa yang disampaikan Mendikbud dalam naskah pidatonya merupakan pekerjaan rumah yang pernah disampaikan oleh Komisi X dalam rapat-rapat dengan Mendikbud sebelumnya.

"Jadi ini pekerjaan rumah. Pak Nadiem ini merangkum apa yang pernah disampaikan oleh Komisi X kepada Mendikbud sebelumnya," katanya di sela-sela acara Rapat Kerja Daerah DPC PDI Perjuangan Bantul, Minggu (24/11).

2. Kurikulum yang memberatkan siswa harus dievaluasi‎

Anggota Komisi X DPR RI, Esti Wijayati. IDN Times/Daruwaskita

Menurut Esti, salah satu kegelisahan Komisi X sebelumnya (2014-2019) terhadap proses yang selama ini berlangsung adalah administrasi yang ditanggung oleh guru. Beban administrasi membuat guru sedikit mengabaikan anak-anak didik.

‎"Beberapa catatan rekomendasi dari Komisi X bahwa administrasi guru harus diringankan dan beban administrasi yang berat bagi guru sudah kami sampaikan. Bahkan beban kurikulum yang saat ini membebani anak-anak juga kita sampaikan," ucap Esti.

"Makanya Pak Nadiem mau evaluasi kurikulum dengan beban yang berat bagi para pelajar dan akan dievaluasi dengan beban kurikulum yang berat seperti saat ini," ujarnya lagi.

Komisi X kata Esti pada rapat pertama dengan Mendikbud juga berpesan agar "blueprint" pendidikan juga harus dibuat karena akan menunjukkan pendidikan bangsa Indonesia ke depan akan dibawa ke mana.

"100 tahun ke depan harus tampak hasilnya, kalau kita bicara digitalisasi, revolusi industri 4.0 maka bagaimana lompatan-lompatan harus jelas," ungkapnya.

3. Komisi X ingatkan banyak pendidik yang terpapar paham radikalisme

Ilustrasi gerakan melawan radikalisme. IDN Times/Sukma Shakti

Esti juga mengingatkan bahwa sejumlah penelitian juga menunjukkan guru dan pelajar bahkan siswa PAUD sudah terpapar radikalisme. Ini menjadi pekerjaan rumah yang tidak ringan bagi Kemendikbud.

"Maka bongkar kurikulum, lalu muatan Pancasila dan pendidikan karakter harus dilakukan sejak PAUD. Pak Nadiem bisa membuka file-file yang disampaikan Komisi X di 2014-2019," ucapnya.

Baca Juga: Nadiem Makarim: Kesenangan dalam Belajar Lebih Penting dari Calistung

Berita Terkini Lainnya