Coworking Space Hingga Virtual Office Jadi Pilihan Bangun Bisnis
- Permintaan ruang kerja kecil-kecil di DIY, banyak startup dan kampus yang memulai bisnisnya.
- IWG memiliki lebih dari 300 lokasi di Asia Pasifik, terkoneksi antar kantor, dengan harga terjangkau.
- Tren Work From Anywhere (WFA) mendorong hadirnya HQ di Barsa City, kolaborasi dengan operator HQ untuk menarik pasar di Jogja.
Sleman, IDN Times – Pilihan ruang untuk bekerja saat ini semakin beragam dan bisa di mana saja. Hal itu pula yang coba dihadirkan HQ Working Space by IWG, di Barsa City Yogyakarta, Jalan Laksda Adisutjipto km.7, Caturtunggal, Depok.
HQ Working Space by IWG menghadirkan pilihan ruang mulai dari private office, coworking space, hingga virtual office. Pilihan ruang kerja ini mendukung meningkatnya kebutuhan akan lingkungan kerja yang lebih fleksibel dan adaptif.
1. Pasar coworking space di Jogja
Country Manager IWG Indonesia, Putri Mulya mengatakan hadirnya HQ Working Space by IWG di Barsa City menjadi tempat ketiga di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Di setiap negara maupun setiap daerah di Indonesia menurutnya ada karakter tersendiri. Untuk di DIY, permintaan lebih banyak untuk ruangan yang tidak terlalu besar.
“Demand Jogja lebih kecil-kecil, banyak startup, kampus, entrepreneur yang baru memulai bisnisnya. Kami hadirkan juga virtual office itu banyak juga yang memulai dari situ, kemudian berkembang menyewa ruangan yang lebih besar,” ujar Putri, saat opening HQ Working Space by IWG di Barsa City, Minggu (29/6/2025).
Hadirnya private office, coworking space, hingga virtual office juga tumbuh pesat pasca pandemi Covid-19, orang mulai terbiasa bekerja hybrid. “Ini sudah ada yang okupansi juga. Kalau di DIY paling banyak yang bergerak di IT, terus furniture, law firm, desain kreatif juga,” ujar Putri.
2. Terkoneksi antarlokasi
Di kawasan Asia Pasifik, IWG telah memiliki lebih dari 300 lokasi yang melayani kebutuhan bisnis dari berbagai skala. DI Indonesia, selain di DIY, IWG juga telah hadir di kota-kota besar, seperti Jakarta, Makassar, dan Surabaya.
Head of Partner Performance IWG Indonesia & Brunei, Reynald Lesmana menambahkan untuk kebutuhan ruangan, IWG bisa menyesuaikan dengan kebutuhan klien. Antar kantor IWG pun terkoneksi, sehingga memudahkan seseorang yang berpergian.
“Misalnya mahasiswa pendatang bangun usaha di sini, lulus kuliah pakai fasilitas kita, mereka bisa terkoneksi. Harga juga terjangkau, untuk virtual office Rp1 jutaan, bisa gak sampai malahan. Kami selain market small, medium, klien besar juga ada,” ujar Reynald.
3. Kolaborasi tangkap pasar di Jogja
Director of Ciputra Group, D. Agung Krisprimandoyo mengatakan hadirnya HQ di Barsa City tidak lepas karena tren Work From Anywhere (WFA). “Kita mencoba memfungsikan unit bisnis di sini dengan coworking space, karena memang banyak tren seperti itu,” ujar Agung.
Tren tersebut juga dilihat Agung di DIY, yang mana banyak kafe difungsikan sebagai coworking space. Bahkan tidak hanya dari perusahaan atau pelaku bisnis di DIY, banyak juga yang hadir dari daerah lain, memilih lokasi di DIY.
“Kami makannya menggandeng operator HQ untuk memberikan servis lebih, sehingga menarik. Market banyak di Jogja ini. Sekarang kan eranya juga kolaborasi. Tempat ini selain fungsional kan juga bergengsi juga,” ujar Agung.
