Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Alasan Pasangan Suka Ungkit Kesalahanmu ketika Bertengkar

ilustrasi bertengkar (pexels.com/Alex Green)

Bertengkar dengan pasangan tak akan membahayakan hubungan, jika dilakukan secara sehat dan berjanji saling memperbaiki. Kesalahan yang dulu bisa dijadikan pembelajaran ke depan.

Tenang rasanya punya pasangan yang demikian, mampu bersikap bijak demi kebaikan bersama. Namun, untukmu yang memiliki pasangan tak begitu, kesal dan jenuh bisa muncul hingga enggan mempertahankan hubungan.

Kenapa pasangan hobi mengungkit kesalahanmu ketika bertengkar atau salah paham? Berikut ini lima alasannya, silakan direnungkan untuk mencari solusi bersama.

1.Ada ketidakrelaan hati memaafkan

ilustrasi ekspresi memendam rasa kesal (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ketika kamu melakukan kesalahan yang menyakiti hatinya, lalu menyadari dan meminta maaf, pada saat itu dia mengucapkan kata memaafkan. Namun, suatu hari saat terjadi konflik kembali, kenapa dia malah membicarakan topik lain dari permasalahan, yaitu membahas lagi kesalahanmu pada masa lalu.

Sikapnya menunjukkan bahwa sebenarnya hatinya belum ikhlas memaafkan, belum bisa rela menerima permintaan maafmu. Maka, coba luangkan waktu untuk menanyakan ganjalan di hatinya, lalu cari solusi bersama.

2.Dia belum sepenuhnya melepaskan rasa kesal

ilustrasi merasa kesal (pexels.com/RODNAE Productions)

Kesal, marah, kecewa jika disakiti itu wajar. Sebagai pihak yang bersalah, meminta maaf adalah tindakan tepat dan berjanji untuk gak mengulangi. Namun, ketika ada kesalahpahaman, yang bukan dari permasalahan masa lalu, tapi pasanganmu memasukkannya ke situasi saat ini, bisa jadi karena masih menyimpan kesal di hati.

Oleh karena itu, selesaikan semua rasa negatif sampai tuntas. Jangan menyepelekan perasaannya, meski saat itu dia berkata sudah cukup. Terus dalami isi hatinya, sampai gak ada emosi negatif yang tersisa.

3.Masih ada perilakumu yang terkait kesalahan masa lalu

ilustrasi cowok cuek (pexels.com/Tirachard Kumtanom)

Sering kali memang gak disadari bahwa masih ada perilaku buruk yang kamu lakukan. Inilah yang membuat emosinya memuncak, dan ketika terjadi konflik, keluar lagi emosi negatifnya.

Maka, kalau sudah berjanji gak mengulang, perbaiki diri secara fokus dan serius, supaya perilakumu yang gak berkenan di hatinya, gak lagi kamu lakukan. Yuk, luangkan waktu berintrospeksi diri, catat kesalahanmu dan perbaiki secara optimal.

4.Pasangan sedang menghadapi persoalan pribadi

ilustrasi orang merasa stres (pexels.com/Arina Krasnikova)

Ada kalanya seseorang lepas kendali terhadap emosinya. Kesalahanmu yang pernah dilakukan, kembali diungkit olehnya. Jangan menyalahkan diri, tenangkan hati dan jernihkan pikiran. Kalau kamu sudah memperbaiki dan gak ada kesalahan yang terulang, gak usah sakit hati dengan ucapan pasangan yang kembali mengangkat topik tersebut.

Pertahankan pikiran positif, barang kali pasangan sedang menghadapi persoalan pribadi yang rumit. Tak perlu dipersulit, berikan dia ruang dan waktu untuk menuntaskan masalah pribadinya.

5.Terlalu banyak mendengarkan omongan orang

ilustrasi orang mendengarkan (pexels.com/Laura Tancredi)

Pihak luar yang kurang paham tentangmu dan berusaha campur tangan, hingga memengaruhi jalan pikiran pasangan menjadi penyebab dia mengangkat lagi kesalahanmu. Itulah alasannya, kenapa dia mengalami perubahan sikap dari yang sudah menerima, sekarang kembali mempermasalahkan. Bukan karena kamu yang menyebalkan, tapi karena pasangan yang terlalu banyak mendengarkan omongan orang, apalagi yang menyudutkanmu. Cobalah lebih dekat lagi ke pasangan, obrolkan secara dalam supaya dia mampu menaruh kepercayaan padamu.

Menguras waktu, pikiran, energi dan perasaan, ketika kesalahan masa lalumu diangkat kembali oleh pasangan. Jangan bersikap langsung menyerang, tetaplah tenang dan kendalikan emosimu. Bisa jadi salah satu atau beberapa alasan tadi penyebabnya. Maka, hindari berasumsi sebelum tahu secara pasti, kenapa pasanganmu berlaku demikian ketika kalian menghadapi pertengkaran.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Adelbertha Eva Y
EditorAdelbertha Eva Y
Follow Us