Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Mitos Jawa yang Pernah Diangkat ke Dalam Film

5 Mitos Jawa yang Pernah Diangkat ke Dalam Film
ilustrasi adat Jawa (youtube.com/Perempuan Pembawa Sial)
Intinya sih...
  • Rabu Wekasan, mitos hari angker diangkat ke dalam film Inang (2022) yang menceritakan tentang larangan menikah dan teror ritual keji.
  • Satu Suro, mitos malam sakral diangkat dalam film Satu Suro (2019) yang mengisahkan teror demi teror menjelang kelahiran anak pertama.
  • Lampor, mitos keranda terbang dihidupkan kembali lewat film Lampor: Keranda Terbang (2019) yang mengisahkan teror mistis di kampung halaman.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Suku Jawa dikenal punya segudang mitos yang melegenda dan terus hidup di tengah masyarakat. Dari kisah-kisah mistis hingga cerita rakyat, warisan budaya ini bukan hanya jadi bagian dari kepercayaan turun-temurun, tapi juga kerap menginspirasi para sineas Indonesia.

Tidak jarang, mitos Jawa diangkat ke layar lebar untuk menghadirkan nuansa magis, misterius, bahkan menegangkan. Berikut ini adalah beberapa mitos Jawa yang pernah dihidupkan kembali melalui film.

1. Rabu Wekasan

poster film Inang (dok. IDN Pictures/Inang)
poster film Inang (dok. IDN Pictures/Inang)

Rabu Wekasan sering disebut-sebut sebagai mitos di kalangan masyarakat Indonesia, terutama bagi  masyarakat di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur hingga Banten. Konon, Rabu terakhir di bulan Safar (kalender Islam) dianggap hari yang angker dan penuh kesialan. Banyak orang masih percaya kalau di hari itu terdapat larangan untuk menikah, karena dipercaya bisa berujung perceraian atau hal sial lainnya.

Selain itu, orang juga biasanya menghindari melakukan perjalanan jauh atau sekadar keluar rumah karena dikhawatirkan akan terkena celaka. Ada juga anggapan kalau di hari Rabu Wekasan, berbagai penyakit dan musibah rawan datang.

Mitos Rabu Wekasan ini kemudian dituangkan ke dalam film layar lebar berjudul Inang (2022). Film ini menceritakan tentang kehidupan Wulan (Naysila Mirdad), seorang perempuan hamil yang terjebak dalam keluarga Santoso. Keluarga ini ingin menumbalkan bayi Wulan demi ritual keji yang terkait mitos Rabu Wekasan. Ketegangan dan teror serta perjuangan Wulan dalam mempertahankan calon buah hatinya digambarkan secara apik di dalam film ini.

2. Satu Suro

Poster Satu Suro
Poster Satu Suro (dok. Pichouse Films/ Satu Suro)

Dalam tradisi Jawa, malam 1 Suro dipercaya memiliki makna khusus sebagai bagian dari mitos Satu Suro, yang bertepatan dengan pergantian tahun baru Jawa. Malam ini dianggap sakral dan penuh dengan energi mistis.

Karena kepercayaan ini, Masyarakat Jawa biasanya menghindari bepergian, menikah, pindah rumah, atau melakukan acara hajatan. Sebagai gantinya, mereka akan melakukan kegiatan yang bersifat spiritual seperti ritual tolak bala, pertapaan, atau ziarah kubur.

Mitos ini kemudian diangkat dalam sebuah film berjudul Satu Suro (2019). Film ini mengisahkan tentang pasangan muda yang baru saja pindah ke rumah baru di daerah terpencil menjelang kelahiran anak pertama mereka. Teror demi teror menghantui sejak pertama kali pindah ke rumah itu.

Puncak teror terjadi saat pasangan tersebut menjalani persalinan di sebuah rumah sakit yang ternyata sudah tidak beroperasi lagi sejak lama. Puncak ketegangan terjadi pada saat teror mistis di rumah sakit yang mana bertepatan dengan malam 1 Suro.

3. Lampor

Lampor (dok. Starvision Plus /  Lampor)
Lampor (dok. Starvision Plus / Lampor)

Mitos Lampor merupakan salah satu kepercayaan mistis yang berkembang di masyarakat Jawa, khususnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Lampor digambarkan sebagai fenomena supernatural berupa keranda mayat yang terbang di udara pada malam hari dan sering dikaitkan dengan pertanda buruk atau malapetaka.

Dalam kepercayaan mistis, Lampor diartikan sebagai makhluk halus yang membawa keranda terbang di malam hari, yang kemunculannya diiringi dengan suara gemuruh serta angin kencang. Kehadirannya sering dikaitkan dengan munculnya wabah penyakit, kematian, maupun berbagai bencana.

Mitos Lampor sendiri pernah diangkat ke layar lebar lewat film Lampor: Keranda Terbang (2019), yang mengisahkan Edwin dan Netta bersama dua anak mereka pindah ke kampung halaman Netta di Temanggung untuk menemui sang ayah yang baru saja meninggal.

Sesampainya di kampung, Netta malah mendapat tuduhan sebagai pembawa musibah karena kemunculan Lampor yang mulai mengganggu warga. Fakta bahwa ayah Netta adalah budak setan dan masa lalu penuh rahasia keluar satu per satu, membuat situasi semakin mencekam.

Edwin yang awalnya skeptis, harus berhadapan dengan kenyataan supranatural dan berusaha melindungi keluarganya dari bahaya Lampor yang mengancam nyawa mereka semua.

4. Primbon

poster film Primbon (dok. Cakra Film/Primbon)
poster film Primbon (dok. Cakra Film/Primbon)

Primbon merupakan warisan budaya yang diturunkan secara turun temurun yang memuat filosofi, astrologi, dan filsafat jawa. Primbon sering kali dianggap sebagai kitab ramalan. Beberapa mitos yang berkembang tentang primbon adalah bahwa primbon selalu akurat dalam meramalkan masa depan. Salah satu yang masih dipercaya adalah bahwa weton seseorang secara pasti menentukan nasib dan karakter seseorang.

Film Primbon (2023) adalah film horor Indonesia yang mengangkat tema dan budaya Jawa, khususnya tentang kitab primbon dan mitos yang terkait dengan kepercayaan lokal. Film ini berkisah tentang dua sahabat, Janu dan Rana, yang melakukan pendakian gunung saat cuaca buruk. Mereka tersesat dan terpisah yang menyebabkan Rana menghilang selama seminggu. Namun, secara mengejutkan Rana kembali pulang ke rumah dengan kondisi sehat.

Meski orang tua Rana menyambutnya dengan suka cita, keluarga besar merasa curiga dan menganggap kepulangan Rana janggal dan tidak mungkin terjadi menurut kitab primbon yang mereka pegang. Untuk membuktikan kebenaran, mereka melakukan ritual ruwat (pembersihan sial), namun setelah ritual itu berbagai teror gaib dan kejadian aneh mulai menghantui keluarga tersebut.

5. Bahu Laweyan

film Perempuan Pembawa Sial (2025) (dok. IDN Pictures/Perempuan Pembawa Sial)
film Perempuan Pembawa Sial (2025) (dok. IDN Pictures/Perempuan Pembawa Sial)

Mitos Bahu Laweyan dalam budaya Jawa adalah kepercayaan tentang perempuan yang memiliki tanda lahir khusus berupa tompel di bahu kirinya. Tanda lahir ini diyakini sebagai pembawa petaka atau kesialan bagi pria yang menikahi perempuan tersebut, dan dipercaya menyebabkan kematian tragis suami-suami mereka.

Mitos Bahu Laweyan diangkat ke dalam film berjudul Perempuan Pembawa Sial yang akan ditayangkan pada 18 September 2025 di bioskop. Film ini bercerita tentang Mirah, seorang Wanita muda yang hidup dalam bayang-bayang kutukan Bahu Laweyan. Karena kutukan ini, setiap pria yang dekat dengan Mirah selalu meninggal secara misterius, yang membuatnya dijauhi dan ditakuti oleh masyarakat sekitar.

Dalam pencariannya untuk memutus kutukan itu, ia bertemu dengan Bana, pemilik warung Padang yang menerima dan mencintainya secara tulus. Namun, terungkap bahwa kutukan itu datang dari dendam saudara tirinya, Puti, yang menurunkan kutukan Bahu Laweyan kepada Mirah.

Mitos-mitos Jawa yang diangkat ke dalam film ini tidak hanya menghadirkan cerita menyeramkan, tetapi juga menjadi cerminan bagaimana warisan budaya dan kepercayaan leluhur tetap hidup di tengah masyarakat modern. Lewat film, kisah-kisah ini menemukan cara baru untuk terus lestari, dikenang, sekaligus dinikmati lintas generasi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us

Latest Life Jogja

See More

Sejarah Berdirinya UNY, Berawal dari Fakultas Pedagogik UGM

08 Sep 2025, 16:13 WIBLife