Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You
Age VerificationThis content is intended for users aged 18 and above. Please verify your age to proceed.

7 Cara Aman Mencoba Metode Pull Out untuk Mencegah Kehamilan

ilustrasi pasangan (freepik.com/jcomp)
Intinya sih...
  • Metode pull out digunakan sebagai kontrasepsi alami, gratis, dan tidak memerlukan biaya.
  • Data menunjukkan tingkat kehamilan dengan metode pull out sedikit lebih tinggi dari kondom, sekitar 22 persen atau 1 dari 5 wanita hamil setelah menggunakan metode ini.
  • Komunikasi penting dalam pasangan sebelum melakukan metode pull out, pelatihan waktu ejakulasi, penggunaan spermisida, dan pembersihan ujung penis dapat meningkatkan efektivitasnya.

Metode pull out dilakukan dengan cara menarik penis dari vagina sebelum ejakulasi saat berhubungan seks. Metode ini digunakan sebagai bentuk kontrasepsi alamiah untuk mencegah kehamilan, tepatnya agar sperma tidak masuk ke sel telur. Berbeda dari alat kontrasepsi lainnya, metode pull out ini tidak perlu mengeluarkan biaya atau gratis.

Meski demikian, perlu diingat jika metode pull out tidak selalu efektif. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan 4 persen wanita mengalami kehamilan saat pasangannya menggunakan metode pull out. Sementara itu, Kantor Kesehatan Wanita (OWH) melaporkan sekitar 22 persen atau 1 dari 5 wanita hamil setiap tahunnya setelah menggunakan metode penarikan ini.

Data di atas membuktikan jika tingkat kehamilan dengan metode pull out hanya sedikit lebih tinggi dari tingkat kehamilan saat menggunakan kondom, yaitu sebesar 18 persen. Artinya, menggunakan metode pull out jauh lebih baik ketimbang tidak menggunakan alat kontrasepsi sama sekali. Yuk, simak cara melakukan metode ini untuk mencegah kehamilan.

1. Komunikasi

ilustrasi pasangan berkomunikasi (freepik.com/gpointstudio)

Dilansir Greatish, komunikasi adalah cara paling penting yang perlu dilakukan pasangan sebelum melakukan metode pull out. Ini karena metode penarikan selalu memiliki risiko yang tidak diinginkan. Di antaranya adalah kehamilan dan tidak dapat mencegah penyakit menular seksual.

Kamu harus mendiskusikan segala potensi risiko metode ini ke pasangan. Pastikan kamu dan pasanganmu sama-sama merasa nyaman dan aman sebelum melakukan metode pull out. Jangan lupa, jika kamu wanita, tanyakan kesiapan pasanganmu dalam mengendalikan diri agar tidak terjadi ejakulasi di dalam vagina.

2. Tepat waktu

ilustrasi pasangan (freepik.com/gpointstudio)

Metode menarik penis sebelum ejakulasi ini sangat tergantung pada waktu. Apabila tidak menarik penis dalam waktu yang tepat, maka ejakulasi akan terjadi di dalam vagina. Hal ini membuat sperma menuju sel telur wanita.

Alangkah baiknya jika kamu mencoba berlatih sendiri untuk melakukan metode pull out, sebelum mencoba menerapkannya. Cara pelatihan ini bisa dilakukan dengan masturbasi atau menggunakan kondom. Langkah ini bisa membantu kamu untuk mempelajari isyarat tubuh sendiri untuk mengeluarkan sperma, termasuk tanda-tanda sebelum ejakulasi.

3. Pakai spermisida

ilustrasi mencegah kehamilan (freepik.com/freepik)

Menggunakan spermisida bisa membantu efektivitas metode pull out dalam mencegah kehamilan. Dilansir Mayo Clinic, spermisida adalah jenis alat kontrasepsi yang dioleskan ke dalam vagina sebelum terjadi kontak genital atau hubungan seksual. Produk ini berfungsi merusak dan membunuh sperma di dalam vagina.

Dengan memakai spermisida, maka sperma tidak dapat bergerak dari vagina ke rahim dan tuba falopi, tempat terjadinya pembuahan. Spermisida biasanya berbentuk jeli, krim, busa, dan supositoria. Perlu diingat, produk ini lebih efektif jika dikombinasikan dengan alat kontrasepsi lain.

4. Buang air kecil

ilustrasi buang air kecil (freepik.com/jcomp)

Dilansir Cleveland Clinic, buang air kecil berpotensi membantu metode pull out dalam mencegah kehamilan. Apabila kamu wanita, mintalah ke pasangan untuk buang air kecil sebelum berhubungan seks. Cara ini bisa membuat pasangan kamu membuang cairan pra-ejakulasi yang mungkin mengandung sperma.

Sementara itu, penelitian dari Mayo Clinic juga menyarankan pria untuk membersihkan ujung penis sebelum melakukan hubungan seks dengan metode penarikan. Cara ini memang tidak menjamin bahwa sperma tidak akan masuk ke tubuh melalui cairan pra-ejakulasi. Kendati demikian, risiko itu bisa dikurangi.

5. Gunakan alat kontrasepsi tambahan

ilustrasi alat kontrasepsi (freepik.com/freepik)

Metode pull out memang membuat kamu dan pasangan tidak perlu repot-repot mengeluarkan uang untuk membeli alat kontrasepsi. Namun, penelitian membuktikan bahwa metode ini jauh lebih efektif mencegah kehamilan jika dikombinasikan dengan alat kontrasepsi lain. 

Sebagai contoh, kamu menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang seperti KB spiral dan implan. Jenis ini 99 persen efektif dalam mencegah kehamilan. Pil KB juga bisa dipakai dengan efektivitas mencegah kehamilan hingga 96%. Dengan alat kontrasepsi tambahan, peluang kamu hamil akan jauh berkurang saat mencoba metode pull out.

6. Jangan coba metode pull out saat ovulasi

ilustrasi ovulasi (freepik.com/freepik)

Jangan coba-coba untuk menggunakan metode penarikan saat kamu sedang dalam masa ovulasi, atau masa tubuh melepaskan sel telur. Ini karena kemungkinan kamu hamil meningkat tajam pada hari-hari menjelang dan selama ovulasi. Lebih baik menunda hubungan seksual terlebih dahulu, atau menggunakan alat kontrasepsi lain.

Sebagai referensi, kebanyakan wanita berovulasi sekitar pertengahan siklus menstruasi, atau 2 minggu sebelum menstruasi. Sebaiknya gunakan kalender ovulasi untuk melacak hari-hari subur kamu. Jika sudah diketahui, maka jangan melakukan metode pull out sekitar waktu tersebut.

7. Siapkan alat kontrasepsi darurat

ilustrasi pil kontrasepsi darurat (freepik.com/jcomp)

Alangkah baiknya jika kamu selalu menyediakan alat kontrasepsi darurat. Ini karena selalu ada kemungkinan terburuk dalam metode pull out, yaitu sperma pasangan masuk ke dalam vagina. Dengan siap sedia kontrasepsi darurat, maka kamu tidak akan panik dan cemas.

Contoh alat kontrasepsi darurat ini adalah pil kontrasepsi darurat bagi wanita. Pil ini bisa mencegah kehamilan jika diminum dalam waktu lima hari setelah berhubungan seksual. Sebaiknya kamu selalu menyediakan pil ini jika hanya mengandalkan metode pull out untuk berhubungan seks.

Apabila kamu berniat mencoba, selalu ikuti panduan penggunaan metode pull out untuk mencegah kehamilan. Meski gratis, kamu tetap harus mempertimbangkan efektivitasnya. Dan jangan lupa untuk selalu menyiapkan alat kontrasepsi tambahan untuk jaga-jaga.

Referensi

Greatisth. Diakses Oktober 2024. What Are the Chances of Getting Pregnant During Ovulation Using Pull Out Method?
Cleveland Clinic. Diakses Oktober 2024. Pull Out Method.
Mayo Clinic. Diakses Oktober 2024. Withdrawal Method (Coitus Interruptus).
WHO. Diakses Oktober 2024. Family Planning/Contraception Methods.
Office on Women's Health. Diakses Oktober 2024. Birth Control Methods.
Mayo Clinic. Diakses Oktober 2024. Spermicide (Vaginal Route).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aryna Meliana
EditorAryna Meliana